WABAH Covid-19 menjadi kekhawatiran semua pihak. Wabah ini memberi label baru bagi setiap orang yang memiliki kemungkinan terpapar virus Corona.
Orang dalam pengawasan (ODP) adalah orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19 ataupun baru saja bepergian ke lokasi wabah.
Sementara itu, di antara ODP yang menunjukkan gejala sakit, disebut pasien dalam pengawasan (PDP).
Untuk bertahan melawan wabah yang masih terus meningkat ini, diperlukan kerja sama semua pihak. Saat ini rumah sakit menjadi terbatas, karena masifnya perkembangan virus dan banyaknya pasien yang terjangkit.
Lalu, bagaimana jika ODP/PDP tidak bisa dirawat di rumah sakit? Institut Ibu Profesional lewat akun Instagram resmi mereka, memberikan edukasi cara merawat ODP/PDP di rumah.
Tindakan perawatan di rumah berdasarkan kondisi terpapar:
1. Jika orang sehat melakukan kontak dengan ODP/PDP, tertular tapi tetap sehat dan antibodi sigap melawan virus dan langsung sembuh, tertular namun tetap terlihat sehat dan virus tinggal di dalam tubuh tapi tidak menimbulkan sakit (Carier), lakukan karantina selama 14 hari. Pisahkan peralatan makan, jangan menyalahkan AC, bersihkan setiap hari ruangan, sprei, dan pakaian. Sediakan hand scrub dan alkohol minimun 75 persen untuk membersihkan benda-benda di rumah. Dan, jaga jarak fisik minimal 2 meter.
2. Tertular dan sakit ringan (seperti flu biasa, pegal-pegal, pusing), ini juga merupakan kelompok penular terbesar, maka lakukan:
a. Isolasi di rumah, kemudian dilanjutkan dengan karantina selama 14 hari.
b. Anggota keluarga melakukan karantina di rumah.
c. Batasi jumlah yang merawat pasien.
d. Tunjuk orang yang kesehatannya baik dan tidak memiliki penyakit kronis.
e. Batasi pergerakan pasien, minimalkan area yang digunakan bersama (dapur, kamar mandi, dll), pisahkan juga alat makan.
f. Tempatkan di ruangan non AC, sering buka jendela.
g. Bersihkan tiap hari dengan disinfektan/alkohol 75% ruangan, dapur, kamar mandi. Cuci pakaian setiap hari dengan detergen.
h. Beri vitamin C1000 mg dan Vitamin D3 25gr
i. Pastikan kecukupan asupan cairan seperti cairan yang manis atau air jahe yang diberi gula merah.
j. Sediakan hand scrub dan jaga jarak minimal 2 meter.
3. Jika tertular dan sakit berat (batuk, demam, diare, sesak napas) lalu sembuh, lakukan semua tindakan di point 2 ditambah Paracetamol 500 mg, oksigen kaleng (wajib untuk orangtua), dan ventoline (wajib untuk orangtua).
Cara perawatan pasien Covid-19 di rumah:
1. Kenakan masker yang pas dengan wajah ketika berada satu ruangan dengan pasien. Ganti masker segera saat terkontaminasi dan cuci tangan setelah mengganti masker.
2. Cuci tangan setelah melakukan kontak dengan pasien, atau ketika keluar masuk dari ruang isolasi pasien. Cuci tangan sebelum dan sesudah menyiapkan makanan, setelah makan, setelah pergi ke toilet, dan ketika tangan terlihat kotor.
3. Gunakan sarung tangan sekali pakai saat membersihkan mulut atau saluran pernapasan serta untuk menangani urine pasien dan kotorannya. Jangan membuang sarung tangan sembarangan.
4. Hindari kontak langsung dengan pasien atau barang-barang yang terkontaminasi oleh pasien (sikat gigi, peralatan makan, makanan, minuman, handuk, sprei, dll). Cuci piring dengan detergen atau buang setelah digunakan.
5. Pakailah sarung tangan sekali pakai dan pakaian pelindung (seperti celemek lastic) sebelum membersihkan dan menyentuh pakaian, alas tidur dan permukaan benda yang terkontaminasi oleh sekresi manusia.
6. Pasien tetap harus berhubungan dengan professional medis sampai pulih total.
Isolasi rumah berlaku untuk orang dengan gejala serius Covid-19 (flu biasa, pegal-pegal, pusing). Berlaku untuk orang dengan gejala infeksi pernapasan dan sedang diuji Covid-19. Berlaku untuk orang dikonfirmasi dengan Covid-19, tetapi tidak perlu dirawat di rumah sakit.
Karantina rumah berlaku untuk kelompok atau anggota rumah tangga yang melakukan kontak dengan pasien Covid-19. Berlaku untuk orang yang pernah berada atau singgah di negara yang memiliki kasus Covid-19.
KOMENTAR ANDA