Foto ; Agung Hadiawan
Foto ; Agung Hadiawan
KOMENTAR

SHARP, sebagai salah satu pendukung acara Muslim Fashion Festival (MUFFEST) 2020, ikut ambil bagian dalam parade fashion show. Tahun ini, salah satu brand ternama elektronik tersebut menggandeng empat desainer kondang yaitu Lisa Fitria, Raegita Zoro, Saba, Rangkai by Yani, dan Nura x Ardi Barlan.

"Sharp kali ini mengambil konsep 'Be Original, Be You'. Di sini, Sharp ingin menunjukkan bahwa kami tidak hanya peduli pada home appliance atau produk-produk elektronik rumahan, tetapi juga memperhatikan fashion di Indonesia," kata Diah, perwakilan Sharp Indonesia, saat konperensi pers Sharp Indonesia di MUFFEST 2020, Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Minggu (23/2).

Sebagai bentuk kepedulian akan fashion, Sharp memperkenalkan Aquos Sound Partner, yang melengkapi lifestyle para hijabers. "Aquos Sound Partner ini dibuat untuk para hijabers yang terkadang mengeluh sulitnya mendengarkan musik lewat earphone atau headset," lanjut Diah.

Berkolaborasi dengan tema yang diusung Sharp Indonesia, para desainer mencoba menuangkannya dalam rancangan yang dimunculkan. Raegita Zoro, misalnya, mengangkat tema crossbreak dengan desain, bahan, dan warna yang bertabrakan. Begitu pula dalam pemilihan warna yang merupakan perpaduan warna neon dan kalem seperti dusty blue. Desain blouse biasa tapi dipadukan dengan half blazer. Dan bahan yang dipakai adalah velvet, shifon, serta katun.

Rangkai by Yani memilih rancangan casual dan ready to wear dengan tema 'Senarai Rona Marai'. Yani mencoba mempertegas rona yang soft dalam bentuk yang cantik dan lembut, feminin tapi aktif. Pemilihan warna soft dengan potongan asimetris. Tampilan asimetris dan kulot dengan karakter utama manik-manik serta bordir.

Nura x Adi Barlan menawarkan perpaduan dua budaya, yaitu Indonesia heritage, batik, dan budaya Timur Tengah: abaya.

"Kita sebenarnya punya inspirasi yang berbeda. kalau mba Uwie dengan batiknya, saya lebih ke abaya. Makanya kita pakai tema Nurbaya, yaitu cahaya dari abaya. Untuk batiknya adalah batik teruntum yang keyword nya adalah misterius, habis gelap terbitlah terang. Kenapa berkolaborasi dengan gaya Timur Tengah? Karena rancangan mba Uwie juga dipasarkan ke Jeddah," papar Adi Barlan.

 




ParagonCorp Gelar Kelulusan Women’s Space Bersama 10 Perempuan Penggerak di Jakarta

Sebelumnya

Universitas Mercu Buana Sumbang Dua Sumur Resapan di Masjid At Tabayyun

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel C&E