TNI/Net
TNI/Net
KOMENTAR

PANGLIMA TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan, dalam pelantikan DPR dan DPD hari ini, 1 Oktober 2019, penempatan pasukan TNI diperlebar hingga ke titik-titik yang sebelumnya tidak dijaga anggota.

"Kami kerahkan 6.000 personel, untuk mempertebal di Gedung DPR/MPR RI," kata Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto kepada awak media.

"Pengamanan dilakukan tidak hanya di Gedung DPR/MPR RI, tetapi personel dikerahkan untuk menjaga Istana Negara dan sentra-sentra ekonomi, seperti Glodok, agar masyarakat merasa aman dan nyaman. Wilayah-wilayah yang menjadi pusat pengamanan TNI di sekitar Gedung DPR/MPR, antara lain, pintu utama DPR/MPR, Pejompongan, perempatan Slipi, Palmerah, Petamburan, Ladugi, pintu belakang Gedung DPR/MPR, dekat lampangan tembak. "Pengamanan di Gedung DPR/MPR kami pertebal agar tidak ada masyarakat yang masuk sembarangan," katanya.

Pengamanan di Palmerah berfokus pada kawasan dekat stasiun karena di wilayah itu ada pintu masuk yang menuju masjid DPR/MPR.

"Kami perbanyak pasukan TNI/Polri agar masyarakat yang ingin melakukan unjuk rasa juga tidak membawa batu. Kami awasi di sana. Kami halau mereka kalau ingin masuk ke Gedung DPR/MPR," kata Panglima TNI. Selain itu,  TNI juga menyiapkan helikopter di Gedung DPR/MPR yang bersifat insidental. "Mudah-mudahan pelantikan anggota DPR/MPR dan pelantikan presiden dan wakil presiden berjalan lancar," katanya.

Selain persiapan keamanan untuk pelantikan anggota DPR hari ini,  TNI juga fokus pada tragedi Wamena.

"Termasuk kita membantu kebutuhan masyarakat di Wamena, kita sudah kirim kurang lebih 74 ton, kemudian setelah kita tampung di Jayapura dan dikoordinasikan oleh Pangdam 17 Cendrawasih, mereka akan kita bantu untuk pulang ke wilayahnya masing-masing," jelas Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News