Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji mengapresiasi KJB Indonesia dalam indahnya berbagi bersama anak-anak jalanan dan komunitas punk Muslim di Tebet, Jakarta Selatan. (foto: KJB)
Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji mengapresiasi KJB Indonesia dalam indahnya berbagi bersama anak-anak jalanan dan komunitas punk Muslim di Tebet, Jakarta Selatan. (foto: KJB)
KOMENTAR

Menjadi jurnalis tidak hanya bertugas melaporkan berbagai peristiwa yang terjadi di tengah masyarakat. Jurnalis sejatinya memiliki nurani yang bersih untuk bisa menyuarakan kebenaran dan mengajak masyarakat peduli terhadap sesama demi kehidupan yang lebih layak, bermartabat, dan sejahtera.

Komunitas Jurnalis Berhijab (KJB) Indonesia menggelar buka bersama, santunan, dan berbagi pengalaman profesi jurnalis kepada anak jalanan dan komunitas punk muslim yang tergabung dalam Komunitas Tasawuf Underground. Kegiatan buka bersama ini dihadiri oleh Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Drs. Isnawa Adji.

 

Kegiatan mengisi waktu jelang berbuka puasa ini dilakukan di Kolong Jembatan Tebet, Jalan KH. Abdullah Syafei, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (18/05/19). Acara yang bertema “Berbagi Kasih di Bulan Suci Bersama Anak-Anak Jalanan” ini didukung oleh PD PAL Jaya, Perumda Sarana Jaya, Bank DKI, Hotel Sofyan, Pocari Sweat, dan Smartfrend.

 

Acara yang dihadiri lebih kurang 100 orang, terdiri dari anak jalanan, anak punk muslim, volunteer tasawuf, dan anggota KJB tersebut bertujuan untuk memberikan bantuan sosial berupa santunan dan mempererat tali silaturahmi.

Menurut Nikmatus Sholikah, ketua pelaksana kegiatan sekaligus Presiden KJB Indonesia, tujuan kegiatan ini salah satunya meningkatkan kepedulian yang tinggi kepada anak jalanan, membangkitkan semangat untuk saling berbagi, sekaligus mengedukasi anak jalanan dan punk untuk hidup lebih baik.

“KJB Indonesia ingin sekali melibatkan semua orang termasuk umat muslim untuk memperhatikan kaum marjinal seperti anak jalanan dan komunitas anak Punk Muslim yang membutuhkan uluran tangan kita. Ini menjadi sebuah awareness terhadap kesadaran pentingnya nilai-nilai religi yang ditanamkan kepada mereka, agar mereka bisa menjalani hidup dengan lebih baik dengan menerapkan konsep hidup yang islami,” ujar Nikmah.

Nikmah menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan KJB pertama kali melibatkan anak-anak punk muslim. "Saya sangat senang bisa melibatkan para anak jalanan dan komunitas Punk Muslim. Acara sengaja kami selenggarakan di bawah kolong jembatan agar kita bisa merasakan kehidupan mereka, sehingga meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah di bulan yang suci ini.”

 

Komunitas Jurnalis Berhijab Indonesia atau KJB adalah komunitas yang terdiri dari para jurnalis berhijab dari berbagai media, mulai dari media TV, cetak, online, dan radio yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Kegiatan KJB Indonesia pusat ada di Jakarta.

KJB dibentuk bulan November tahun 2012. Saat ini, Presiden KJB Indonesia adalah Nikmatus Sholikah yang berprofesi sebagai Jurnalis tvOne. Kegiatan KJB berfokus pada empat hal, yaitu edukasi (keilmuan di bidang Jurnalistik), religi, charity(sosial), dan fashion. Hingga kini, anggota KJB Indonesia sudah menembus angka 150 orang.

Acara ini juga menjadi temu kangen antaranggota KJB yang selama ini sibuk bertugas untuk media mereka masing-masing. Ajang silaturahim ini menjadi lebih bermakna karena diadakan bertepatan dengan bulan Suci dan kegiatan yang kaya manfaat bagi sesama, terutama anak jalanan dan komunitas punk Muslim.

 

Isnawa Adji, Wakil Wali Kota Jakarta Selatan, sangat mendukung kegiatan yang positif ini. Selain menjadi jurnalis yang selalu dituntut untuk menyajikan informasi yang akurat dan terpercaya, jurnalis juga harus menyorot serta mengajak masyarakat untuk turut serta peduli dengan anak jalanan dan punk yang sering mendapatkan pandangan negatif.

“Saya sangat senang, para jurnalis berhijab ini sangat peduli dengan nasib mereka sehingga dengan ini stigma negatif masyarakat akan berubah. Kepedulian ini harus didukung dan diapresiasi. Pemkot Jakarta Selatan sangat mendukung program ini.”

Dalam kegiatan tersebut, anak jalanan juga menampilkan bakat mereka melalui bermusik. Ada pula kegiatan kumpul inspiratif, sebuah sarana bagi anak Punk Muslim bercerita tentang suka duka kehidupan mereka. Bagaimana mereka tetap ingin belajar agama dan menguatkan nilai-nilai religi dalam kehidupan sehari-hari.

Pendiri Komunitas Tasawuf Underground, Halim Abiya, mengatakan betapa ia dan teman-teman sangat mengapresiasi kegiatan ini. Ia berharap dengan adanya acara ini ke depan akan lebih banyak masyarakat yang peduli dengan anak jalanan dan punk.

 




Indonesia Fashion Week 2024 Hadir di JCC, Targetkan Total Transaksi Rp60 Miliar

Sebelumnya

Ramadan Gathering Wardah Ajak Perempuan Pemberani untuk Melanjutkan Berbuat Baik

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel C&E