Peluncuran Gerakan
Peluncuran Gerakan "Hidup Sesudah Hidup" (Ist)
KOMENTAR

YAYASAN Wakaf Kauny Internasional (YWKI) resmi meluncurkan gerakan “Hidup Sesudah Hidup”, sebuah inisiatif spiritual dan sosial yang mengajak umat untuk menyiapkan amal jariyah terbaik melalui wakaf produktif bagi pembangunan Kauny Al-Qur’an University.

Sekedar diketahui Yayasan Wakaf Kauny Internasional (YWKI) YWKI adalah lembaga wakaf yang berkomitmen mengelola dan mengembangkan aset wakaf produktif untuk dakwah Al-Qur’an. Tujuannya adalah melahirkan para penghafal Al-Qur’an, da’i, dan imam berakhlak Qur’ani.

Fokus utama YWKI saat ini adalah pembangunan Kauny Al-Qur’an University di Cianjur, Jawa Barat, sebagai pusat peradaban ilmu dan amal berbasis Al-Qur’an.

Acara peluncuran berlangsung khidmat di Masjid Al-Mubarok, Ma’had Kauny Cikeas, Bogor, dan dihadiri oleh Founder Metode Kauny Ustadz Bobby Herwibowo, Lc. (Usbob), Ketua YWKI Eka Wijaya, pewakif area Hj. Tri Nastiti Handayani, Mayjen (Purn.) Amiruddin Usman, co-founder Metode Kauny Ustadz Habiburrahim, Lc., serta inisiator gerakan Rizky Renanda Aditya.

Dalam tausyiahnya, Ustadz Bobby Herwibowo menegaskan bahwa kematian bukan akhir dari kehidupan, melainkan awal dari kehidupan yang sesungguhnya.

“Ilmu tanpa akhlak ibarat cahaya tanpa arah. Dan amal tanpa niat ikhlas tidak akan sampai ke sisi Allah. Gerakan Hidup Sesudah Hidup adalah panggilan untuk mengubah cara pandang terhadap dunia — dari sekadar mengejar harta menjadi menyiapkan amal yang abadi,” ujar Usbob.

Gerakan ini mengajak umat Islam untuk menanamkan kesadaran bahwa harta bukan hanya untuk dinikmati, tetapi juga harus diinvestasikan sebagai jalan menuju keberkahan akhirat melalui wakaf produktif yang memberi manfaat berkelanjutan.

Sementara itu, Sebagai inisiator gerakan, Rizky Renanda Aditya menyampaikan bahwa Hidup Sesudah Hidup menjadi momentum bagi umat untuk ikut serta dalam pembangunan Kauny Al-Qur’an University, lembaga pendidikan Al-Qur’an yang akan melahirkan generasi penghafal dan dai berakhlak Qur’ani.

“Kami memohon doa dan dukungan Ayah Bunda semua untuk bisa berpartisipasi dalam gerakan ini. Semoga setiap rezeki yang diwakafkan menjadi amal jariyah yang mengalir hingga kehidupan sesudah hidup,” ujarnya.

Selain itu, ditempat yang sama, Pemilik area Ma’had Kauny Cikeas sekaligus pewakif Hj. Tri Nastiti Handayani turut berbagi refleksi mendalam tentang makna hidup dan pentingnya wasiat kebaikan.

“Harta itu hanya pinjaman semata. Semua akan kembali kepada Allah. Karena itu, kita perlu menabung untuk kehidupan setelah mati — melalui amal, doa, dan wakaf yang memberi manfaat bagi banyak orang,” tutur beliau penuh haru.

Ia juga menegaskan bahwa keberkahan hidup terletak pada keikhlasan dan niat tulus untuk terus berbagi. “Selama kita ikhlas, Allah tidak akan membiarkan kekurangan bagi diri kita,” tambahnya.

Acara peluncuran ditutup dengan doa oleh Mayjen (Purn.) Amiruddin Usman, yang mendoakan agar gerakan ini menjadi amal besar yang terus hidup dan memberi manfaat hingga akhir zaman.




Keseruan Festival Literasi Jakarta 2025

Sebelumnya

Festival Literasi Jakarta 2025: Tidak Hanya Buku, Tapi Juga Seru-seruan Bareng!

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel C&E