BADAN Gizi Nasional (BGN) membuka kanal pengaduan khusus untuk menampung laporan, keluhan, hingga masukan masyarakat terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini diambil menyusul maraknya kasus keracunan yang menimpa ribuan penerima manfaat program tersebut.
Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hida, menjelaskan bahwa kanal aduan ini beroperasi setiap Senin hingga Jumat pukul 09.00–22.00 WIB. “Setiap laporan akan diverifikasi dan ditindaklanjuti sesuai mekanisme yang berlaku,” ujar Khairul melalui keterangan tertulis, Minggu (28/9).
BGN menyediakan dua skema pengaduan. Pertama, masyarakat dapat melapor melalui hotline dengan dua nomor yang disiapkan, yakni 088293800268 (operator 1) dan 088293800376 (operator 2). Saluran ini tidak hanya untuk melaporkan kasus keracunan, tetapi juga berfungsi sebagai pusat informasi terkait teknis program, distribusi pangan, hingga standar kualitas MBG.
Kedua, pengaduan bisa dilakukan melalui laman BGN.lapor.go.id. Platform ini menyediakan tiga kategori, yaitu laporan masalah, saran, dan permintaan aspirasi. Pelapor diwajibkan mengisi formulir berisi judul, isi laporan, tanggal dan lokasi kejadian, serta bukti pendukung. BGN juga memberikan opsi bagi masyarakat untuk tetap anonim atau merahasiakan identitas mereka.
Desakan untuk mengevaluasi total program MBG kian menguat setelah lebih dari 6.000 siswa di 17 kota mengalami keracunan massal. Beberapa kelompok masyarakat sipil bahkan mendorong agar program prioritas Presiden Prabowo Subianto ini dihentikan sementara.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang menyampaikan permintaan maaf secara terbuka. Dengan penuh haru, ia menegaskan bahwa kasus keracunan merupakan tanggung jawab lembaga yang dipimpinnya. “Kepada anak-anak saya di seluruh Indonesia dan juga para orang tua, saya mohon maaf atas nama BGN, dan berjanji tidak akan lagi terjadi,” ucapnya saat konferensi pers di Jakarta (26/9).
KOMENTAR ANDA