Konferensi pers Front Row Paris di Jakarta (13/8). (FARAH)
Konferensi pers Front Row Paris di Jakarta (13/8). (FARAH)
KOMENTAR

MOSKOW dan Paris menjadi dua kota prestisius yang tahun ini kembali menampilkan karya desainer Indonesia dalam skala internasional. Melalui dua agenda penting—BRICS+ Fashion Summit Moskow, Rusia dan Front Row Paris, Prancis —Indonesian Fashion Chamber (IFC) bersama para mitra strategis memanfaatkan momen ini bukan sekadar untuk menampilkan koleksi, melainkan juga membangun jejaring, memperkuat citra wastra Nusantara, dan merancang langkah diplomasi fesyen jangka panjang.

Kerja sama IFC dengan Russian Fashion Council telah terjalin sejak 2021 dan berlanjut hingga kini. BRICS+ Fashion Event di Rusia bukan hanya menjadi ajang pamer karya, tetapi juga forum pertukaran gagasan lintas negara.

Tahun ini, lebih dari 80 negara berpartisipasi, termasuk para penggagas fashion week dunia. Delegasi Indonesia diwakili Ali Charisma dan Taruna K. Kusmayadi dari IFC serta Rizal Tanzil Rakhman (Sustainability Manager PT Pan Brothers) dan Lilik Setiawan (Wakil Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia-API Jawa Tengah) yang akan berada di Rusia pada 28 hingga 30 Agustus 2025.

Keempatnya akan menjadi narasumber dalam diskusi panel yang membahas tantangan industri fesyen, peluang pasar berbeda, serta pertukaran desainer dan fashion show tahunan antarnegara. ”Potensi pasar di Rusia terbilang besar, termasuk untuk modest fashion, dari segi harga juga bersaing. Yang terpenting, kita memiliki alternatif pasar internasional di luar Amerika Serikat dan Eropa,” kata Ali Charisma tentang manfaat positif mengikuti BRICS+ Fashion Summit.

Adapun Taruna K. Kusmayadi menegaskan pentingnya membawa wastra Nusantara dalam wujud kontemporer. Menurut Taruna, dunia harus tahu bahwa wastra bukan hanya menjadi bahan koleksi yang diburu para kolektor atau dijahit asal-asalan, melainkan menjadi busana yang berkualitas premium dengan look kekinian yang melibatkan teknologi.

Sementara Rizal Tanzil Rakhman siap menyoroti kekuatan manufaktur Indonesia yang telah mengusung prinsip keberlanjutan. PT Pan Brothers diketahui telah menjadi mitra dari 60 international brand, termasuk Uniqlo dan Adidas.

Sementara itu, menyusul agenda di Rusia, akan ada Front Row Paris yang hadir sebagai strategi “mengubah peta permainan”. Menurut Ali Charisma, tujuan utama menggelar acara sendiri di Paris adalah memastikan DNA asli fesyen Indonesia dapat tampil tanpa kompromi terhadap modifikasi pasar, seperti hilangnya hijab pada modest fashion atau persepsi bahwa wastra terlalu berat.

Dengan konsep pop-up store, parade busana di ruang publik ikonik, dan talk show interaktif, acara ini diharapkan membuahkan transaksi lanjutan, menjaring buyer butik kelas atas, serta membuka peluang kolaborasi internasional.

Tujuh local brand yaitu AM by Anggiasari Mawardi, Deden Siswanto, FFF, Roemah Kebaya, NY by Novita Yunus, Putri Anjani by Indina, dan Rumah Batik Fractal-LPS siap menampilkan koleksi dengan narasi kuat—mulai dari tenun Donggala, batik Cirebon, songket Palembang, hingga kreasi kontemporer dari patchwork linen dan serat bambu.

Ada juga pendekatan desain yang lebih ready-to-wear, simple cutting, dan unisex, menyesuaikan tren global yang mengedepankan kualitas, sustainability, dan gaya long-lasting. Dokumentasi acara akan digarap bersama VivaMuda untuk memperkuat storytelling, sebuah langkah penting agar brand image melekat di ingatan pasar.

Kedua panggung ini sejatinya menjadi bagian dari upaya lebih besar: mendorong ekosistem fesyen Indonesia naik kelas. Dari UKM menuju pelaku usaha besar, dari pasar domestik ke segmen global, dan dari peragaan busana menuju diplomasi budaya yang terukur.

Tantangannya jelas—konsistensi koleksi, follow-up buyer, hingga penetrasi pasar premium—namun semangat dan visi yang diusung para desainer serta pelaku industri menunjukkan bahwa Indonesia siap berdiri sejajar di runway dunia.




Jakarta Muslim Fashion Week 2026 "Essential Lab" Resmi Diluncurkan, Targetkan Transaksi USD 10 Juta

Sebelumnya

Wujudkan Ekosistem UMKM Inklusif, Program “SheAblepreneur” Gelar Pelatihan bagi Pengusaha Perempuan dan Disabilitas

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel C&E