Hal ini sejalan dengan tujuan utama ASEAN untuk menjadi suara yang berprinsip dalam isu-isu internasional, terutama yang menyangkut kemanusiaan dan hak-hak orang-orang yang tertindas.
Sikap ASEAN terhadap isu Palestina harus digunakan sebagai platform bersama untuk mendesak masyarakat internasional, termasuk negara-negara besar, untuk tidak terus menunda solusi yang adil bagi rakyat Palestina.
Isu ini juga harus diangkat dalam forum-forum seperti OKI, PBB, dan G77+China untuk membangun tekanan internasional terhadap Israel.
Hal ini karena konflik Palestina merupakan cerminan sejauh mana dunia dan kawasan seperti ASEAN siap untuk membela prinsip-prinsip kemanusiaan universal.
Dalam dunia yang semakin terpolarisasi dan selektif terhadap penderitaan rakyat yang tertindas, ASEAN tidak bisa tinggal diam.
AMM-58 adalah kesempatan terbaik bagi ASEAN untuk muncul sebagai blok yang tidak hanya strategis dari perspektif ekonomi dan geopolitik, tetapi juga bermartabat dari perspektif moral dan kemanusiaan.
Sikap ASEAN terhadap isu Palestina akan menjadi tolok ukur komitmen kawasan terhadap prinsip keadilan, kedaulatan, dan hak untuk hidup damai bagi setiap bangsa.
Sebagai jantung diplomasi regional, Malaysia kini memimpin ASEAN menuju suara yang lebih lantang, lebih bersatu, dan lebih berani dalam menyuarakan kebenaran tentang isu Palestina.
Dr. Teguh Santosa adalah Dosen Hubungan Internasional UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
KOMENTAR ANDA