Foto bersama peserta, panitia, dan pembicara talk show RISKA Menteng bertajuk
Foto bersama peserta, panitia, dan pembicara talk show RISKA Menteng bertajuk "Kenali Diri, Dekati Ilahi" di Jakarta (31/5). (FARAH)
KOMENTAR

REMAJA Islam Sunda Kelapa (RISKA) Menteng menghadirkan talk show, journaling, dan interactive booth bertajuk “Kenali Diri, Dekati Ilahi” dengan narasumber Muthmainah Mufidah, M.Psi., Psikolog (psikolog klinis dewasa) dan Vendryana (momfluencer). Acara yang dihadiri para soul sisters RISKA ini digelar di Aula Sakinah, Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta Pusat pada Sabtu, 31 Mei 2025.

Dihadiri lebih dari 150 soul sisters, acara ini mengajak para muslimah—terutama mereka yang berusia muda, untuk tidak terjebak dalam tipu daya dunia dan kompetisi duniawi, terlebih di era media sosial sekarang ini. Caranya adalah dengan mengenali diri sendiri sebaik mungkin sehingga bisa lebih dekat kepada Allah Swt.

Mengenali diri untuk mendekat kepada Ilahi merupakan langkah paling jitu untuk menjaga kesehatan mental para muslimah zaman now. Seperti diketahui, mental health memang telah menjadi isu yang mengkhawatirkan dalam beberapa tahun terakhir.

Tingkat stres meningkat terutama setelah dunia dihantam pandemi COVID-19 diikuti kondisi geopolitik dan ekonomi juga perang yang menyeret negara-negara di dunia dalam ketidakpastian. Ditambah lagi persaingan yang kian ketat di berbagai sektor kehidupan, mulai dari dunia akademik, dunia kerja, hingga dunia sosial.

Karena itulah amat penting bagi muslimah untuk mampu mengelola stres dengan bijak sehingga mentalnya menjadi tangguh. Dan ini tidak bisa dilakukan tanpa mengenali diri sendiri. Psikolog Muthmainah memaparkan lima tips memulai mengenali diri yaitu refleksi diri, journaling, bertanya dan berdiskusi, mengurangi membandingkan, dan eksplorasi.

“Ajak bicara diri sendiri, dan jangan sibuk membandingkan diri kita dengan orang lain. Mungkin kita merasa iri dengan pencapaian orang lain, padahal bisa jadi itu bukan yang kita butuhkan dan bukan yang kita mau. Karena itu jangan mudah terdistraksi dan tidak perlu merasa insecure,” kata psikolog Muthmainah.

Ia menambahkan bahwa ketika seseorang sudah mengetahui apa yang dia inginkan, maka dia tidak merasa perlu untuk melihat kanan dan kiri (membandingkan dirinya dengan orang lain).

Sementara itu, Vendryana yang sudah lebih dari satu dekade berkecimpung sebagai content creator membagikan perjalanannya mengejar rida Ilahi. Menurutnya, ia telah sampai pada satu titik di mana ia menyadari tujuan hidupnya sebagai hamba adalah untuk beribadah kepada Allah Swt. Dan itu artinya, aktivitasnya sebagai content creator juga harus dapat bernilai ibadah.

Karena itulah content yang ia buat, baik tentang keseharian maupun parenting, semakin hari semakin memiliki nilai Islami. Nilai itu jugalah yang ia dan suami pegang dalam menjalankan bisnis dan hubungan sosial. Ia pun membagikan sebuah kisah penuh makna.

“Salah satu guru saya yang selama ini mendedikasikan hidupnya hanya untuk dakwah, suatu hari mendapat hadiah jalan-jalan ke luar negeri bersama suaminya. Yang menarik, setiap keinginannya saat berada di luar negeri selalu dikabulkan Allah Swt. Dan itu bukan satu kali-dua kali. Ia pun menyadari bahwa Allah Swt. telah melimpahkan begitu banyak rezeki untuknya,” kisah Vendryana.

“Guru saya bilang, ternyata jika kita hanya berpikir untuk meminta dunia, kita belum tentu sanggup menopangnya, dan bisa jadi itulah alasan mengapa kita belum bisa berada di posisi tersebut, dan jika kita mau untuk bisa berkecukupan di dunia, mari menyiapkan diri untuk bisa sampai di posisi itu,” imbuhnya.

Untuk menjaga kesehatan mental, Psikolog Muthmainah mengingatkan para soul sisters RISKA untuk mengontrol kebiasaan bermedia sosial. Media sosial hanyalah sumber; baik untuk mencari berita ter-update maupun tren terkini. Tidak perlu larut dalam media sosial.

“Jika hanya untuk refreshing, ketika kita sudah merasa senang saat berselancar di media sosial, berhentilah. Atau misalnya kita ingin menjadikan media sosial untuk mencari informasi yang mendekatkan kita dengan Allah Swt., jangan sampai sibuk bermedia sosial hingga lalai waktu salat. Tahu tujuan, tahu batasan, dan fokuslah pada apa yang bisa dikontrol yaitu diri kita sendiri,” pesan Psikolog Muthmainah.

“Ketika kita melihat pencapaian orang lain, cari tahu tentang perjuangan dan proses orang tersebut dalam meraih kesuksesan, bukan iri pada sosoknya saat ini yang sudah sukses. Ini akan memotivasi dan menjauhkan kita dari insecure,” tegasnya.




RISKA Menteng Ajak Muslimah Piawai Mengenal Diri

Sebelumnya

UFE x UFY 2025 Hadirkan ELEMENTRA: Sinergi Kompetensi dan Kurikulum untuk Masa Depan Gemilang Desainer Muda UNJ

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel C&E