ADA kabar baik dari kantong negara. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan bahwa pendapatan negara mengalami lonjakan signifikan sebesar Rp200 triliun hanya dalam waktu satu bulan, tepatnya pada Maret 2025.
“Kita melihat ada pemulihan yang cukup nyata. Pendapatan negara naik drastis,” ujarnya dalam konferensi pers APBN KiTa edisi April 2025 di Jakarta, Rabu (30/4).
Sebagai gambaran, sepanjang Januari–Februari 2025, pendapatan negara tercatat Rp316,9 triliun. Namun, per akhir Maret, angka itu melonjak menjadi Rp516,1 triliun. Kenaikan ini didorong oleh membaiknya penerimaan pajak yang sebelumnya sempat tertekan di awal tahun.
Penerimaan pajak bruto per Maret tercatat mencapai Rp467 triliun, naik dari Rp187,8 triliun di Februari menjadi Rp322,6 triliun di bulan berikutnya. Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu menambahkan bahwa penerimaan pajak mengalami "rebound" atau pemulihan yang cukup kuat.
“Secara bruto, pertumbuhan pajak mencapai 7,6 persen. Setelah dikurangi restitusi, tumbuh 3,5 persen secara tahunan,” jelasnya.
Pertumbuhan ini didorong oleh Pajak Penghasilan (PPh) 21 yang naik 3,3 persen, serta PPN dalam negeri yang tumbuh tipis 0,83 persen. Faktor pendorong lainnya termasuk naiknya gaji pegawai serta berkurangnya kompensasi kelebihan bayar PPh 21 yang sempat menekan angka di awal tahun.
Tak hanya pajak, negara juga mendapat pemasukan dari kepabeanan dan cukai sebesar Rp77,5 triliun serta PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) sebesar Rp115,9 triliun.
Dengan angka-angka ini, pemerintah optimis bahwa pemulihan ekonomi semakin nyata dan bisa terus berlanjut.
KOMENTAR ANDA