Menkomdigi Meutya Hafid dalam forum Machines Can See 2025 yang digelar di Dubai, Rabu (23/4). (Instagram/@kemkomdigi)
Menkomdigi Meutya Hafid dalam forum Machines Can See 2025 yang digelar di Dubai, Rabu (23/4). (Instagram/@kemkomdigi)
KOMENTAR

MENTERI Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menegaskan bahwa AI harus menjadi warisan bersama, bukan hanya milik segelintir negara di dunia. Hal tersebut disampaikan Menkomdigi dalam forum Machines Can See 2025 yang digelar di Dubai, Rabu (23/4).

Untuk itulah, Indonesia mendorong terciptanya ekosistem AI yang etis, inklusif, dan bertanggung jawab serta fokus pada kesetaraan akses, penguatan perspektif global Selatan, pemanfaatan AI untuk menjawab tantangan nyata masyarakat.

Adapun di dalam negeri, Indonesia mendorong eksistensi AI yang inklusif dan bermanfaat langsung bagi segenap rakyat di Tanah Air, termasuk untuk layanan publik, ketahanan pangan, serta pembangunan pusat AI di Papua.

Pemerintah berupaya mempercepat tranformasi digital dan menciptakan ekosistem AI yang berkeadilan. Di antara upaya tersebut meliputi pengembangan sistem perlindungan sosial berbasis Ai yang siap dirilis Agustus 2025, terciptanya 9 juta talenta digital pada 2030, dan terwujudnya pusat keunggulan AI di sejumlah kota termasuk Bandung, Surabaya, dan Papua sebagai simbol inklusivitas.




Arab Saudi tentang 2 Syarat Normalisasi Hubungan dengan Israel: Negara Palestina Merdeka dan Perang di Gaza Berakhir

Sebelumnya

Pemerintah Perkuat Ekonomi Semester II 2025 Lewat Program Prioritas dan Stimulus Sektoral

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News