Menteri PPPA Bintang Puspayoga/Dok. KemenPPPA
Menteri PPPA Bintang Puspayoga/Dok. KemenPPPA
KOMENTAR

MENTERI Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI Bintang Puspayoga menjelaskan bahwa Perempuan hebat dapat terbentuk dari lingkungan yang suportif, aman, dan setara.

“Untuk melahirkan sosok perempuan hebat, perempuan harus bebas dari kekerasan, diskriminasi, dan stigma. (Kita tahu) Perempuan seringkali tidak punya mimpi untuk dirinya sendiri, karena itulah menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua untuk membangkitkan kekuatan dan mimpi perempuan, agar bisa menjadi perempuan hebat yang menghasilkan generasi hebat,” tegas Menteri Bintang saat memberi kuliah umum bertema Perempuan Hebat Hadirkan Generasi Hebat di Universitas Warmadewa, Denpasar, Bali (12/2).

Namun tentu saja untuk mewujudkannya, Perempuan harus bisa mengatasi tantangan dan rintangan yang menghadang.

Contohnya, nilai dari sejumlah indikator seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Pembangunan Gender (IPG), dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) masih menunjukkan adanya ketimpangan antara laki-laki dan perempuan. Begitu pula dalam Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dengan 83,98 persen untuk laki-laki dan 54,42 persen untuk Perempuan.

“Padahal dari banyak daerah yang saya kunjungi serta dari dialog dengan para perempuan, menunjukkan banyak sekali perempuan lajang maupun ibu rumah tangga (sudah menikah) yang berwirausaha atau mempunyai pekerjaan sampingan. Ini perlu digali lebih jauh,” ungkap Menteri Bintang berbicara tentang rendahnya TPAK perempuan.

Di hadapan civitas akademika Universitas Warmadewa, Menteri PPPA juga menyebutkan urgensi sosialisasi UU Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) terutama di kampus sebagai ruang intelektual.

Ditegaskan Menteri Bintang, perempuan harus merasa aman dan nyaman berada di kantor, tempat kerja, atau ruang publik dan terhindar dari kekerasan seksual. Dengan dukungan kesadaran masyarakat dan penegakan hukum, Indonesia pasti bisa melahirkan banyak perempuan hebat yang mengangkat martabat bangsa.




Ahmad Tohari, Esther Haluk, dan Murdiono Mokoginta Raih Penghargaan Penulis 2024

Sebelumnya

Sejarah Semur, dari Prasasti Kuno hingga Meja Makan Modern

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Horizon