Halo, Terima Kashi/Instagram @bioparcoroma
Halo, Terima Kashi/Instagram @bioparcoroma
KOMENTAR

SEEKOR bayi harimau Sumatra telah lahir di kebun Binatang Bioparco Roma, Italia pada 5 Januari. Anak harimau yang lahir ini berjenis kelamin betina dan telah resmi diberi nama “Terima Kashi”. Terima Kashi merupakan anak dari harimau bernama Tila dan Kasih.

Seekor anak harimau Sumatra lahir di Bioparco Roma. Dia adalah seorang gadis kecil yang sangat lincah, saat ini dia berhubungan dekat dengan ibunya Tila di kawasan lindung dan tidak terlihat oleh publik,” tulis akun Instagram resmi Kebun Binatang Bioparco Roma @bioparcoma.

Saat ini, anak harimau tersebut sedang dalam pengawasan dan tidak bisa diperlihatkan kepada publik. Pihak kebun binatang juga menganggap kelahirannya sebagai kabar yang sangat membahagiakan.

Betapa tidak, harimau Sumatra merupakan salah satu dari enam subspesies hidup yang paling berisiko punah karena hilangnya habitat serta perburuan liar. Kebun binatang tersebut juga siap siaga untuk menjaga dan memantau perkembangan sang anak harimau.

Diperkirakan hanya tersisa sekitar 600 ekor di alam liar. Para penjaga kami memantau kesejahteraan anak harimau Sumatra pertama yang lahir di Bioparco dan memastikan bahwa ia berada dalam kondisi terbaik seiring pertumbuhannya di hari-hari pertama kehidupannya,” demikian disampaikan pihak Kebun Binatang Bioparco.

Sebagai informasi tambahan, dilansir dari internationaltigerproject, harimau Sumatra atau Panthera tigris sumatrae merupakan salah satu hewan yang sangat dilindungi. Pasalnya, harimau Sumatra berada di ambang kematian akibat rusaknya habitat, konflik manusia-harimau, dan perburuan liar.

Harimau Sumatra sering berkeliaran di wilayah Indonesia Bagian Barat, tetapi kini harimau tersebut hanya tersisa sedikit di Pulau Sumatra. Sehingga, termasuk dalam daftar hewan yang sangat terancam punah karena kurangnya dari 400 individu yang diperkirakan masih bertahan hidup di alam liar.

Sementara itu harimau Sumatra menjadi satu-satunya harimau yang ditemukan di Indonesia setelah Harimau Bali dan Jawa punah pada 1900-an. Diketahui harimau ini hidup di habitat hutan hujan dan bergantung kepada hutan yang luas dalam bertahan hidup.




Bali Tawarkan Pariwisata Baru Kolaborasi Seni, Budaya, dan Inovasi

Sebelumnya

Festival Balon Udara 2024 di Wonosobo, Suguhkan Langit Cappadocia Khas Indonesia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Horizon