BAZNAS RI bersama dengan para pejabat OIAA berpose usai menandatangani nota kesepakatan program pendidikan pelajar Indonesia, di Kairo, Mesir, Rabu (22/11)/Farah
BAZNAS RI bersama dengan para pejabat OIAA berpose usai menandatangani nota kesepakatan program pendidikan pelajar Indonesia, di Kairo, Mesir, Rabu (22/11)/Farah
KOMENTAR

BAZNAS RI-OIAA Menjalin Kerja Sama Program Pendidikan bagi Pelajar Indonesia di Mesir

TIDAK hanya membahas tentang bantuan kemanusiaan untuk Palestina, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI juga menjalin kerja sama yang erat dengan Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Mesir. Kerja sama dilakukan terkait mendukung program pendidikan bagi pelajar Indonesia di negeri tersebut.

Rabu, 22 November 2023, kerja sama ditandai dengan penandatanganan MoU antara Ketua BAZNAS RI Prof Dr KH Noor Achmad dan Wakil Ketua OIAA Pusat Mesir Prof Dr Muhammad Husein Al Mahrasawy. Sebagai saksi, Dr M Hanafi, Ahmad Fikri, Dr Muhammad Hasbi Zaenal, serta dua asisten OIAA Mesir.

Adapun Dr Muhammad Husein Al Mahrasawy merupakan mantan Rektor Universitas Al-Azhar Mesir.

Dalam sambutannya, Kiai Noor menjelaskan kinerja BAZNAS RI selama setahun terakhir dan peran lembaga dalam bidang pendidikan.

“Pada 2023, BAZNAS RI berhasil mengumpulkan zakat masyarakat Indonesia sebesar Rp31 triliun atau setara dengan 2 miliar USD,” ungkap Kiai Noor di Kantor PP OIAA Komplek Al Azhar Mesir, Rabu (22/11/2023).

Kiai Noor memaparkan, sebagian dari dana tersebut digunakan untuk pemberian beasiswa pendidikan bagi lebih dari 23.000 mahasiswa Indonesia dalam negeri dan 10.000 mahasiswa Indonesia di luar negeri.

“Beasiswa luar negeri diprioritaskan untuk mahasiswa Universitas Al Azhar Kairo. Adapun jumlah penerima beasiswa pada tahun sebelumnya sebanyak 300 mahasiswa Azhar dan tahun ini serta setiap tahun berikutnya, jumlah yang sama akan diberikan,” ujar Kiai Noor.

Lanjutnya, kerja sama program kolaborasi pendidikan dengan OIAA Mesir dipilih karena keutamaan-keutamaan yang dimiliki oleh negeri tersebut, khususnya dalam bidang keilmuan.

“Mesir adalah lumbung ilmu. Kami mengundang para cendekiawan maupun intelektual Muslim untuk datang ke Indonesia,” ucap dia.

Sementara itu, Wakil Ketua OIAA Mesir yang bertindak mewakili Ketua OIAA Mesir Grand Syaikh Al Azhar, menyambut baik kesepakatan kerja sama ini. Dia mengatakan, selama ini juga ada kerja sama antara Al Azhar dan Indonesia.

“Salah satu bentuk kerja sama antara Al Azhar dengan Indonesia adalah adanya Dauroh Lughoh atau I’idad Lughowi (Persiapan Bahasa) di Mesir. Dauroh ini sangat membantu para pelajar memahami dan mengikuti kurikulum perkuliahan di Universitas Azhar,” akunya.

Prof Dr Muhammad Husein Al Mahrasawy menambahkan, dengan adanya Dauroh Lughoh yang disediakan oleh Al Azhar, para pelajar Indonesia merasa terbantu dan memahami pelajaran, baik saat bersama dosen di kampus maupun bersama para syeikh di Al Azhar.

Pimpinan OIAA Mesir memuji semangat dan akhlak baik yang dimiliki pelajar Indonesia selama menuntut ilmu di Mesir.

“Sebagaimana anak yang layak untuk dilindungi dan dibantu kebutuhannya, maka kamipun bersedia membantunya. Dan pelajar Indonesia di Al Azhar juga akan menjadi pejuang agama, maka kerja sama ini menjadi sangat penting,” kata Dr Muhammad.

Sementara, Dr Usamah Yasin, pimpinan OIAA Mesir, menegaskan, pelajar Indonesia dapat melaporkan segala masalah yang dihadapi kepada pimpinan OIAA agar dapat segera diselesaikan.

Dia juga berharap para pelajar Indonesia bisa meneladani salah satu ulama besar Al Azhar, Syekh Sya’rawi, yang memiliki semangat juang untuk agama, salah satunya dengan belajar dan mengajar.

"Kami berharap, dengan tercapainya kerja sama antara BAZNAS RI dengan OIAA, para pelajar Indonesia tidak hanya mengajar di Indonesia, tetapi juga mengabdikan keilmuannya di Mesir,” tandasnya.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News