NASI Kerabu adalah hidangan nasi ulam khas Malaysia dan Thailand Selatan yang memikat dengan warna biru keunguan. Hidangan ini berasal dari daerah Kelantan, Malaysia, dan memiliki kemiripan dengan kuliner Thailand Selatan yang dikenal sebagai Khao Yam.
Keunikan warna biru pada Nasi Kerabu berasal dari bunga telang (Clitoria ternatea). Menurut Kementerian Kesehatan RI, bunga ini kaya akan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan, seperti membantu melawan radikal bebas dan mendukung kesehatan mata serta kulit. Tidak heran jika penggunaannya dalam makanan dan minuman menjadi tradisi kuliner turun-temurun di Malaysia, Thailand, hingga Vietnam.
Sejak 2013, UNESCO menetapkan Khao Yam sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda khas Thailand Selatan. Menurut catatan sejarah, hidangan ini awalnya disajikan pada masa pemerintahan Phraya Nakorn, terutama saat bulan puasa dalam tradisi Buddhisme. Rebusa bunga telang, yang konon diimpor dari Pulau Ternate, memberikan sentuhan eksotis sekaligus simbol kemewahan.
Nasi Kerabu tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga kaya cita rasa. Hidangan ini biasanya dipadukan dengan berbagai lauk, mulai dari ayam goreng, ikan bakar, telur, hingga tempe. Bumbu aromatik seperti serai, daun jeruk, dan kunyit menambah lapisan rasa yang khas. Lalapan segar berupa tauge, buncis, daun pegagan, mentimun, dan jeruk nipis turut menghadirkan kesegaran.
Uniknya, variasi hidangan serupa juga ditemukan di Vietnam, yakni Xôi Hoa Đậu Biếc. Bedanya, hidangan Vietnam menggunakan beras ketan dengan tekstur lengket, biasanya disantap tanpa lauk tambahan.
Keindahan warna biru Nasi Kerabu tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga menjadi simbol kreativitas kuliner Asia Tenggara. Lebih dari sekadar santapan, hidangan ini merupakan warisan budaya yang menyatukan tradisi, kesehatan, dan identitas masyarakatnya.
KOMENTAR ANDA