Para arkeolog bekerja di situs makam berusia 3.000 tahun yang mereka yakini berisi dukun sakti di Pacopampa, Peru/NET
Para arkeolog bekerja di situs makam berusia 3.000 tahun yang mereka yakini berisi dukun sakti di Pacopampa, Peru/NET
KOMENTAR

ARKEOLOG di Peru menemukan sebuah makam diyakini dukun sakti yang telah berusia 3000 tahun. Lokasi makam terletak dataran tinggi Peru tak jauh dari kota Cajamarca, persisnya di Kompleks Arkeolog Pacompampa, Sabtu (26/8) lalu.

Konon, dukun ini memiliki benda berupa cap stempel untuk kebutuhan ritual melukis tubuh dan mampu memanipulasi kekuatan beberapa binatang. 

"Dukun yang bisa memanipulasi kekuatan jaguar, ular, dan burung pemangsa," kata seorang arkeolog di Museum Etnologi Nasional Jepang, Yuji Seki dilansir dari  Live Science, Senin, (11/9).

Setelah digali, Seki melihat terdapat keramik dekorasi di makam tersebut. Saat melihat sisa tubuh berupa kerangka manusia itu, tampak wajah dukun ditutupi dengan cinnabar merah.

"Cinnabar ini hanya bisa didapatkan di dataran tinggi Andes Tengah," ujarnya

Dia percaya, Cinnabar hanya dapat diperoleh kaum elit melalui perdagangan jarak jauh. Oleh karena itu, dia meyakini hanya yang memiliki kesaktian menghubungkan dunia gaib dan nyata mendapatkannya.

"Diibaratkan sebagai tokoh spiritual yang bisa memberikan nasihat dan syafaat bagi warga yang mendatanginya," terang Seki. 

Masyarakat di masa lalu kemungkinan sangat bergantung kepada dukun untuk mendapatkan bimbingan hidup atau meminta kesembuhan, dan dukun mungkin menggunakan kekuatan spiritual untuk membantu mereka.

"Dengan kata lain, dia pasti memiliki kemampuan untuk menjadi perantara antara dunia spiritual dan dunia nyata. Cap stempel yang ditemukan di makamnya mungkin merupakan simbol otoritas," imbuhnya.

Meski begitu, para arkeolog belum melakukan tes radiokarbon apapun, namun gaya artefak tersebut cocok dengan desain artefak lain yang ditemukan di wilayah tersebut yang berusia sekitar 3.000 tahun lalu.




Din Syamsuddin Jadi Pembicara dalam Sidang Grup Strategis Federasi Rusia-Dunia Islam di Kazan

Sebelumnya

Buku “Perdamaian yang Buruk, Perang yang Baik” dan “Buldozer dari Palestina” Karya Teguh Santosa Hadir di Pojok Baca Digital Gedung Dewan Pers

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News