KOMENTAR

MENTERI Keuangan Sri Mulyani bertemu Presiden Grup Bank Dunia Ajay Banga di Gandhinagar, India, pada Selasa (18/7/2023) dan menegaskan komitmen Indonesia untuk mengatasi perubahan iklim dan membangun ekonomi hijau.

Menurut Sri Mulyani, ekonomi hijau menjadi pilar utama strategi transformsi ekonomi Indonesia.

Dalam keterangan resmi di Jakarta pada Kamis (20/7/2023), Menkeu menyatakan bahwa Indonesia menyambut baik dukungan berbagai pihak untuk mengimplementasikan Mekanisme Transisi Energi, terutama rencana ‘mengistirahatkan’ pembangkit listrik berbasis batu bara.

Sri Mulyani menambahkan, dukungan berkelanjutan dari Bank Dunia akan mewujudkan percepatan transisi sektor energi di Tanah Air.

Dalam pertemuan Menteri Keuangan G20 di India yang berlangsung sejak 17 Juli lalu, Sri Mulyani telah memaparkan sejumlah pembahasan.

 Yang pertama, tentang International Financial Architecture (IFA), seperti dukungan untuk negara-negara rentan, penguatan bank-bank pembangunan multirateral, juga dukungan bank pembangunan multilateral dan sektor swasta untuk mengatasi isu-isu terkini.

Dan yang kedua, mengapresiasi Organisation for Economic Co-operation and Development (Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi) bersama G20 yang menyusun Base Erosion and Profit Shifting (BEPS) sebagai kerangka untuk menjaga basis pajak dari masing-masing negara dan mencegah penghindaran pajak.

Dalam pertemuan tersebut, Menkeu juga menyampaikan berbagai upaya reformasi di berbagai bidang yang telah dilakukan pemerintah Indonesia melalui reformasi regulasi yang terkait sektor keuangan dan pajak.




Miliki Lebih dari 68 Dapur Umum, World Central Kitchen Kembali Beroperasi di Gaza PascaSerangan Israel yang Membunuh 7 Pekerja

Sebelumnya

Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News