Polisi Prancis vs warga/BBC
Polisi Prancis vs warga/BBC
KOMENTAR

RUMAH mode CELINE membatalkan peragaan busana pria CELINE Spring/Summer 2024 akibat kerusuhan Prancis yang belum juga berhenti.

Untuk menghindari potensi risiko bagi keselamatan para tamu dan tim kami, dengan menyesal kami memberitahukan kepada Anda bahwa kami membatalkan CELINE Homme Spring/Summer 2024 yang sedianya berlangsung di La Gaite Lyrique pada 2 Juli pukul 20.30 dan acara setelahnya mulai pukul 21.30 di lokasi yang sama.

Direktur Kreatif Celine Hedi Slimane juga mengunggah penyesalannya atas pembatalan fashion show tersebut di laman media sosialnya.

“Harus tiba-tiba membatalkan pertunjukan yang mewakili banyak pekerjaan untuk rumah mode, tim saya, dan workshop adalah kekecewaan besar. Ini juga merupakan kekecewaan bagi semua tamu, jurnalis, artis, dan musisi, kepada merekalah saya menyampaikan terima kasih yang paling hangat dan penuh kasih sayang.

Keamanan mereka secara alami menjadi prioritas bagi kami, dan evolusi yang tidak pasti dari gangguan yang sangat serius ini mengharuskan kita semua untuk menggunakan kearifan sepenuhnya.

Dari sudut pandang saya sendiri, peragaan busana di Paris pada saat Prancis dan ibu kotanya berduka dan terluka tampaknya tidak masuk akal dan sama sekali tidak pada tempatnya.”

Salah satu artis yang diketahui sudah terbang ke Paris untuk menghadiri acara Celine tersebut adalah Kim Taehyung alias V BTS. Ia diketahui telah berangkat dari Korea Selatan pada 30 Juni. Meski acara dibatalkan, V terlihat membagikan kebersamaannya dengan sesama seleb Korea Park Bo Gum. Para ARMY di Paris berharap idola mereka bersama para kru bisa kembali ke negaranya dengan selamat.

Paris saat ini berada di pusaran kekacauan nasional.

Pada tanggal 27 Juni, Nahel Merzouk remaja berusia 17 tahun keturunan Aljazair-Maroko, ditembak oleh seorang petugas polisi saat menghentikan lalu lintas di Nanterre, pinggiran kota Paris. Kematian remaja itu terekam dalam video, dan segera memicu sentimen publik yang sudah keluar terhadap kekerasan dan rasisme polisi, terutama di komunitas perkotaan yang miskin dengan banyak warga keturunan.

Polisi berdalih bahwa remaja tersebut ingin menabraknya dengan mobil. Tapi rekaman video tidak menunjukkan hal itu.

Meskipun petugas polisi yang menembak bocah itu saat ini sedang menghadapi penyelidikan formal atas pembunuhan sukarela dan telah ditempatkan dalam penahanan awal, orang-orang memprotes rasisme dan ketidaksetaraan sistematis di lembaga penegak hukum Prancis.

Selama lima malam berturut-turut, beberapa kota di Prancis menyaksikan protes keras atas masalah ini.




Teaser “Nightmares and Daydreams” Resmi Dirilis, Mengintip Dunia Misterius dari Kacamata Joko Anwar

Sebelumnya

Nobar Film Dua Hati Biru, Keluarga Kita Ingatkan Pentingnya Ilmu Parenting Bagi Penanaman Karakter Anak Sejak Dini

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Entertainment