Warga Amritsar selalu mendapatkan hidangan hangat setiap hari, sehingga mereka tidak akan pernah kelaparan/Net
Warga Amritsar selalu mendapatkan hidangan hangat setiap hari, sehingga mereka tidak akan pernah kelaparan/Net
KOMENTAR

BERBICARA tentang kedermawanan, kiranya pantas jika kita meneladani Amritsar, sebuah kota di India utara. Memiliki penduduk sebanyak dua juta orang, kota ini selalu bertekad tidak ada satupun warganya yang kelaparan. Setiap hari akan selalu ada hidangan lezat yang tersaji untuk tiap-tiap warga.

Amritsar didirikan pada abad ke-16 oleh seorang guru Sikh dan terletak di wilayah Punjab, tempat asal Sikhisme. Agama ini dikenal dengan tradisi seva, yaitu perbuatan sukarela yang dilakukan kepada orang lain tanpa mengharap balasan.

Para penganut Sikh banyak melakukan seva di gurudwara (kuil Sikh) dalam bentuk amalan sederhana seperti mengepel lantai, menyajikan makanan, hingga menjaga ketertiban di dalam kuil. Yang tidak melakukan seva di kuil, akan melakukannya dalam kehidupan pribadi dengan kedermawanan dan beramal.

“Seva berarti pelayanan tanpa pamrih dan dalam Sikhisme itu bukan sekadar nasihat dan pedoman, tapi praktik sehari-hari,” tulis Jasreen Mayal Khanna dalam buku Seva: Sikh Wisdom for Living well by Doing Good.

Abhinandan Chaudhary, seorang Sikh mengatakan, nama lain untuk seva adalah cinta. Ajaran yang umum ialah seseorang harus begitu sembunyi-sembunyi dan tanpa pamrih, bahwa jika ingin melaukan seva dengan tangan kiri, maka tangan kanan tidak boleh mengetahuinya.

Semangat kedermawanan ini sangat tampak saat pandemi COVID-19 melanda dunia. Selama lockdown (kuncitara) para relawan Sikh mengantarkan ribuan makanan setiap hari kepada para staf NHS, sementara penganut Sikh di berbagai kota di Amerika Serikat memasak ratusan ribu makanan gratis.

“Saya lahir dan besar di Amritsar dan kami punya dapur umum besar di mana semua orang bisa makan, bahkan seluruh kota bisa makan di sana. Saya baru merasa kelaparan saat berada di New York, ketika saya berjuang dari bawah,” kata koki berbintang Michelin yang berbasis di New York, Vikas Khanna.

Tidak heran jika kemudian kota ini terlihat penuh dengan energi, karena betapapun Amritsar adalah kota yang religious dan kota ini juga hidup.

Semoga kedermawanan Kota Amritsar dapat menjadi teladan bagi seluruh masyarakat yang ada di dunia untuk lebih memperhatikan lingkungannya.




Bali Tawarkan Pariwisata Baru Kolaborasi Seni, Budaya, dan Inovasi

Sebelumnya

Festival Balon Udara 2024 di Wonosobo, Suguhkan Langit Cappadocia Khas Indonesia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Horizon