Layanan bus shalawat di Makkah/Net
Layanan bus shalawat di Makkah/Net
KOMENTAR

SAAT ini, sebagian besar jemaah haji Indonesia sudah berada di Masjidil Haram untuk melaksanakan ibadah Tawaf dan Sa’i. Saat berada di sana, sudah tersedia bus shalawat yang siap sedia mengantarkan para jemaah dari hotel ke Masjidil Haram dan sebaliknya.

Tetapi, karena sudah dipastikan kondisi Masjidil Haram akan penuh sesak oleh ribuan jemaah haji, maka petugas memberikan imbauan agar para calon haji asal Indonesia nyaman masuk dan keluar.

  • Jemaah yang tiba di kota Makkah dan hendak ke Masjidil Haram, dianjurkan untuk berangkat dua jam sebelum waktu salat.
  • Lalu, perlambatlah kepulangan menuju hotel, agar tidak berebut bus shalawat dan terpencar dengan rombongan dan mengurangi risiko tersasar.
  • Untuk memperlambat kepulangan, disarankan berdzikir di Masjidil Haram setidaknya selama 30 menit.

Bagi jemaah yang hendak melakukan umroh perdana atau umroh qudum, sebaiknya mengatur waktu agar tidak bersamaan untuk satu kloter dan disarankan dilaksanakan di luar waktu salat.

Untuk salat Jumat, disarankan berangkat ke Masjidil Haram sebelum pukul 10.00 Waktu Arab Saudi (WAS) dan pulang pukul 14.00 WAS.

Saling menjaga kesehatan bersama, tertib, dan teratur pada waktu naik bus serta menunggu bus pada lokasi yang telah ditentukan, agar aman, nyaman sebelum dan sesudah beribadah.

Ada 450 bus shalawat yang dioperasikan di Makkah. Bus ini dipergunakan untuk mobilisasi dari hotel ke Masjidil haram dan sebaliknya. Bus ini melayani jemaah yang tersebar di 11 sektor, dari Mahbas Jin, Raudlah, Jarwal, Misfalah, hingga Syisah.

Kasi Transportasi PPIH Arab Saudi Dakker Makkah Asep Subhana mengatakan, pemerintah menyediakan dua jenis bus shalawat yang akan digunakan oleh para Jamaah.

“Ada dua macam bus yang akan di gunakan Jamaah, yang pertama bus dengan air suspensi khusus lansia dan disabilitas, bus ini dilengkapi dengan kursi khusus disabilitas dan tangga khusus untuk kursi roda,” terangnya.

Selain bus khusus lansia, juga ada bus yang lebih tinggi namun dilengkapi dengan seat priority. Asep juga berkata bahwa pemerintah menyediakan bus shalawat dengan dua warna, yaitu hijau dan kuning, namun dengan fasilitas yang sama.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News