Bus shalawat ini siap mengantarkan para jemaah haji Indonesia dari hotel ke Masjidil Haram/Net
Bus shalawat ini siap mengantarkan para jemaah haji Indonesia dari hotel ke Masjidil Haram/Net
KOMENTAR

BUS Shalawat mulai dioperasikan di Kota Suci Makkah untuk melayani jemaah haji Indonesia. Layanan transportasi ini dipergunakan untuk mobilisasi dari Hotel ke Masjidil Haram dan sebaliknya. Bus ini juga melayani jemaah yang tersebar di 11 sektor, dari Mahbas Jin, Raudlah, Jarwal, Misfalah, hingga Syisah.

Pada musim haji kali ini, ada 450 armada Bus Shalawat yang dioperasikan dan kurang lebih 230 petugas yang bersiap memfasilitasi mobilitas serta aktivitas jemaah haji selama beribadah di Makkah Al Mukarramah.

Kepala Daerah Kerja (Dakker) Makkah Khalilurrahman mengatakan, semua armada transportasi shalawat sudah beroperasi bersamaan dengan kedatangan jamaah pada 1 Juni 2023.

“Malam ini ada lima Kelompok terbang (kloter) yang akan tiba di Makkah, ada tiga kloter pukul 20.00 WAS akan tiba Jakarta Pondok Gede (JKG 01), Solo (SOC) 01, Makassar (UPG) 01 dan dua pukul 22.00 WAS Aceh kloter (BTJ 01) dan Medan (KNO 01),” ujar Khalil saat simulasi penggunaan bus Shalawat di Makkah Kamis (1/6), mengutip NU Online.

“Untuk menyambut kedatangan jamaah, hari ini semua petugas transportasi sudah mulai menempati posnya masing-masing dan siap melayani jamaah 24 jam penuh,” lanjutnya.

Sementara itu, Kasi Transportasi PPIH Arab Saudi Dakker Makkah Asep Subhana mengatakan, pemerintah menyediakan dua jenis bus shalawat yang akan digunakan oleh para Jamaah.

“Ada dua macam bus yang akan di gunakan Jamaah, yang pertama bus dengan air suspensi khusus lansia dan disabilitas, bus ini dilengkapi dengan kursi khusus disabilitas dan tangga khusus untuk kursi roda,” terangnya.

Selain bus khusus lansia, juga ada bus yang lebih tinggi namun dilengkapi dengan seat priority. Asep juga berkata bahwa pemerintah menyediakan bus shalawat dengan dua warna, yaitu hijau dan kuning, namun dengan fasilitas yang sama.

Juga masih disiapkan bus cadangan dengan jumlah 10% dari total jumlah armada yang ada, guna mengantisipasi kerusakan bus dan penumpukan penumpang.

“Setiap bus dilengkapi dengan fasilitas yang sama yaitu layar monitor, microphone, alat pemecah kaca dan pemadam api,” demikian Asep.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News