Kloter pertama dari Embarkasi Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, telah diterbangkan ke Arab Saudi pada Minggu (28/5)/Net
Kloter pertama dari Embarkasi Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, telah diterbangkan ke Arab Saudi pada Minggu (28/5)/Net
KOMENTAR

PADA musim haji tahun ini, Embarkasi Kertajati akan memberangkatkan 24 kloter jemaah haji Jawa Barat yang berasal dari tujuh kabupaten/kota, yaitu Kota dan Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Subang.

Dan Minggu (28/5) Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas melepas keberangkatan 366 jemaah haji beserta delapan orang petugas. Kloter pertama dari Embarkasi Kertajati ini berasal dari Kabupaten Majalengka.

“Ini merupakan penerbangan haji perdana sejak Bandara Kertajati berdiri di Jawa Barat bagian utara. Tahun depan kita coba skenariokan bagi Jemaah haji Jawa Tengah bagian barat dan selatan juga diberangkatkan dari sini,” kata Menag di Majalengka, Jawa Barat, Minggu (28/5).

Turut hadir melepas keberangkatan Kloter KJT-01, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Sadzily, anggota Komisi VIII DPR RI, Dirjen PHU Hilman Latief, Irjen Kemenag Faisal, serta Kakanwil Kemenag Jawa Barat Ajam Mustajam.

Paspor jemaah dikumpulkan

Sementara itu, jemaah haji diminta mengumpulkan paspor setibanya di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Azis (AMMA) Madinah, Arab Saudi. Paspor akan diminta dan dikumpulkan petugas haji dari Muassasah Adilla saat Jemaah di dalam bus yang akan mengantarkan ke hotel atau saat di area imigrasi.

Kasie Layanan Kedatangan dan Kepulangan Daker Madinah Cecep Nursyamsi menjelaskan, tujuan pengumpulan paspor adalah:

  1. Memproses imput data jemaah sebelum masuk ke Makkah. Jemaah akan berada di Madinah selama 9 hari dan selanjutkan akan diberangkatkan ke Makkah untuk menjalani ibadah haji.
  2. Mengimput data-data layanan jemaah ketika berada di Makkah, baik itu akomodasi, transportasi, maupun konsumsi.
  3. Pengamanan, agar paspor jemaah tidak hilang selama di Madinah.

Jika Jemaah tidak mengumpulkan paspornya, maka mereka tidak bisa diberangkatkan ke Makkah. Dan sampai 27 Mei kemarin, baru ada 5 paspor yang diberikan.

“Kemungkinan masih ada jemaah yang belum menyerahkan paspornya,” demikian Cecep.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News