UMKM Bekasi yang mengikuti acara <i>Bekasi Ready to go Digital</i>, Sabtu (6/5)/Farah.id
UMKM Bekasi yang mengikuti acara Bekasi Ready to go Digital, Sabtu (6/5)/Farah.id
KOMENTAR

MENJALANKAN bisnis apapun pasti akan dihadapkan pada sebuah persaingan. Untuk menanggapi tantangan dan menghindari adanya kebangkrutan, maka para pelaku bisnis UKM membutuhkan strategi yang jitu untuk bisa menerobos ketatnya persaingan.

Bertempat di Gedung Balai Patriot, Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan bekerjasama dengan platform digital khusus bisnis dan kemitraan UMKM Peluang, menggelar Seminar Nasional bertajuk "Bekasi Ready To Go Digital" pada Sabtu (6/5). 

Mengusung tema Sustaining and Accelerate Your Business Growth Through Local dan Global Market ini diharapkan menjadi bekal serta strategi bagi para pelaku UMKM dan ekonomi kreatif di Kota Bekasi guna mengembangkan peluang usahanya di tingkat nasional maupun global. 

Hadir dalam acara itu Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Edy Priyono, Staf Ahli Menteri Bidang Inovasi dan Kreatifitas Kemenparekraf RI Restog Krisna Kusuma, Founder Peluang Rifki Ardiansyah, dan Founder Kebuli Abuya Okta Wirawan.

Mereka berbagi tips mengenai peningkatan pasar global yang dimanfaatkan oleh teman-teman UMKM untuk mempertahankan sekaligus mempercepat bisnis.

Pengisi seminar "Bekasi Ready to go Digital" di Balai Patriot Bekasi, Sabtu (6/5)/Farah.id

“UMKM itu harus serba bisa. Bisa bikin, bisa jual, bisa untung. Bisa bikin, maksudnya kita menguasai produksinya, seperti masak yang enak seperti apa, beli bahanya di mana dan artinya menguasai sisi produksi. Tapi bisa bikin saja tidak cukup, UMKM harus bisa menjual, karena untuk apa membuat barang tetapi bisa bisa menjual? Terakhir harus bisa untung,” kata Edy Priyono. 

Restog menambahkan, yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan adalah pelaku usaha itu sendiri. Jadi, kunci sukses dari si pengusaha adalah fokus kepada komsumen.

“Pemerintah melihat UMKM itu sangat banyak. Hal terpenting adalah modal, pemasaran digital dengan memanfaatkan media sosial. Jika tidak bisa secara digital, bisa juga secara Word of Mouth (mulut ke mulut). Strategi pemasaran ini masih efektif dan ampuh meningkatkan penjualan,” ujar Restog. 

Menurut Founder Peluang Rifki Ardiansyah, bersaing di pasar lokal adalah dengan cara berkolaborasi, minimalkan kompetitor. Dengan berkolaborasi dapat mengubah potensi ancaman menjadi manfaat yang luar biasa.

“Kolaborasi kompetitif dapat membantu para UMKM meningkatkan keuntungan, meningkatkan kesadaran merek, menarik audiens target dan banyak lagi. Intinya minimalkan kompetitor. Lebih baik berkolaborasi daripada bersaing,” demikian RIfki.




Bali Tawarkan Pariwisata Baru Kolaborasi Seni, Budaya, dan Inovasi

Sebelumnya

Festival Balon Udara 2024 di Wonosobo, Suguhkan Langit Cappadocia Khas Indonesia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Horizon