KOMENTAR

PEMERINTAH semakin gencar mengupayakan pelestarian lingkungan sekaligus efisiensi energi melalui penggunaan kendaraan listrik.

Salah satunya adalah yang dilakukan Perusahaan Listrik Negara (PLN) yaitu membangun pola waralaba untuk pengadaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) alias “SPBU-nya kendaraan listrik”.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan PLN siap bekerja sama dengan pihak ketiga untuk membangun SPKLU di berbagai tempat strategis seperti mal, area perkantoran, hotel, hingga kedai kopi yang makin marak di mana-mana.

Ia pun berharap kendaraan listrik dapat menjadi sebuah gaya hidup baru di tengah masyarakat, khususnya diawali dari masyarakat urban di kota-kota besar.

“Kami merancang franchising sehingga bisa bekerja sama dengan pihak ketiga, terutama yang mempunyai lahan-lahan strategis. Sehingga nantinya motor listrik dan mobil listrik akan menjadi suatu gaya hidup baru,” ujar Dirut PLN dalam jumpa pers seusai Penandatanganan Nota Kesepahaman Ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai di Jakarta (28/3/2023).

Dengan menghadirkan SPKLU di berbagai tempat strategis, masyarakat bisa mengisi daya kendaraan listrik sambal tetap melakukan aktivitas seperti biasa mulai dari menikmati kopi di kedai kopi favorit, meeting bersama klien di kantor, hingga berbelanja kebutuhan rumah tangga.

“Ini adalah perubahan besar dan sebuah keniscayaan, karena biaya operasionalnya jauh lebih murah dan emisi gas rumah kacanya jauh lebih rendah. Maka bukan hanya penghematan, tetapi juga bagaimana kita menyelamatkan bumi dari pemanasan global,” tegas Dirut PLN.

Hadirnya lebih banyak SPKLU di tempat-tempat strategis juga diharapkan dapat membantu para pengemudi ojek daring yang kini sudah mulai beralih menggunakan sepeda motor listrik. Diharapkan para pengemudi ojek daring dapat merasa lebih nyaman sekaligus efisien untuk urusan mengisi daya kendaraan.

Mereka hanya perlu menukar baterai yang kosong dengan baterai yang sudah terisi penuh yang tersedia di SPKLU. Dan kegiatan tersebut hanya memakan waktu dua hingga tiga menit, seperti halnya mengisi bahan bakar minyak di SPBU.

Ringkasnya waktu penukaran baterai diharapkan akan membantu kinerja para pengemudi ojek daring yang memang bepergian ke berbagai tujuan dalam satu hari.

Darmawan menambahkan bahwa pasar kendaraan listrik di Tanah Air sangat besar. Saat ini, semakin banyak masyarakat yang teredukasi untuk menggunakan kendaraan ramah lingkungan yang terbukti memiliki sejumlah keunggulan.




Jemaah Haji Indonesia Mulai Berangkat ke Tanah Suci pada 12 Mei

Sebelumnya

Menlu Retno Marsudi: Indonesia dan China Sepakat Dukung Penyelesaian Konflik yang Adil untuk Palestina Melalui Two-State Solution

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News