MER-C siap berkontribusi menangani korban bencana gempat bumi di Turki dengan mengirimkan tim kesehatan/Dok MER-C
MER-C siap berkontribusi menangani korban bencana gempat bumi di Turki dengan mengirimkan tim kesehatan/Dok MER-C
KOMENTAR

BENCANA gempa bumi dahsyat dengan magnitudo 7,8 melanda Turki bagian selatan. Kekuatan gempa bahkan dirasakan hingga ke Suriah dan Lebanon.

Dari kejadian ini, penyakit akut dan kronik sangat berpotensi fatal bagi kelompok rentan seperti anak, ibu hamil, dan lansia. Ditambah lagi cuaca dingin yang ekstrim di Turki, membuat kondisi semakin mencekam. 

Data sementara menyebutkan, hingga Rabu (8/2) jumlah korban tewas akibat gempa telah mencapai angka 7.926 orang, di mana sebanyak 5.894 korban tewas di Turki dan sisanya sebanyak 2.032 korban tewas di Suriah. 

Untuk itu, MER-C akan mengirimkan tim spesialis non-bedah seperti Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Dokter Spesialis Anak untuk mem-backup dokter umum dalam menangani kasus-kasus kronik.

Tim awal MER-C ditargetkan berangkat dalam waktu secepatnya, tentatif pada Sabtu (11/2) ke lokasi bencana untuk turut memberikan bantuan bagi para korban. Koordinasi dengan berbagai pihak, baik di Indonesia maupun di negara tujuan, tengah dilakukan untuk dapat menyalurkan amanah serta aspirasi masyarakat Indonesia bagi korban bencana gempa di Turki.

Ketua Presidium MER-C Indonesia Sarbini Abdul Murad mengatakan, merespon bencana dahsyat tersebut dan dalam rangka memfasilitasi aspirasi masyarakat Indonesia melalui MER-C, akan mengirimkan relawannya yang merupakan Tim Bedah. Tim akan terdiri dari Dokter Spesialis Bedah Orthopedi, Dokter Anastesi, Dokter Umum, Perawat Bedah dan Perawat.

“Besarnya kekuatan gempa dan dampak kerusakan yang ditimbulkan, diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah seiring masih banyaknya warga yang tertimbun reruntuhan bangunan, menunggu proses evakuasi dan pertolongan,” kata Sarbini. 

“Semoga korban tewas mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan dan korban luka-luka bisa segera pulih kembali. Semoga korban-korban lainnya bisa segera ditemukan dan mendapat pertolongan. Kami berdoa yang terbaik bagi negara Turki, agar dapat segera bangkit dari tragedi kemanusiaan ini,” lanjutnya.

Gempa diketahui terjadi sekitar pukul 4 dini hari waktu setempat, di mana sebagian besar orang masih terlelap sehingga banyak yang tidak dapat menyelamatkan diri. Itulah mengapa ribuan orang meninggal dunia dan ribuan lainnya mengalami luka-luka.

Bencana kali ini adalah bencana terbesar dalam satu abad terakhir yang melanda Turki, setelah gempa bumi Erzincan pada 1939 yang diperkirakan menewaskan 33,000 orang.




Pengabdian Masyarakat Prodi Psikologi Universitas Binawan: Gelar Skrining dan Edukasi Kesehatan Mental Remaja di MA As-Syafi’iyah 01 Jakarta

Sebelumnya

“Reparasi” Pakaian Mengurangi Limbah Fesyen di Fashion Revolution Week Sejauh Mata Memandang

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel C&E