Ketua Presidium MER-C dalam acara Aksi Bela Palestina di Lapangan Masjid Agung Al Azhar Jakarta Selatan (15/10)/@mercindonesia
Ketua Presidium MER-C dalam acara Aksi Bela Palestina di Lapangan Masjid Agung Al Azhar Jakarta Selatan (15/10)/@mercindonesia
KOMENTAR

MER-C Indonesia mengutuk keras pengeboman yang dilakukan Israel yang menargetkan rumah sakit di Jalur Gaza. RS Al Ahly Arabi Baptist menjadi target serangan udara militer Israel pada Selasa (17/10) waktu setempat.

Serangan tanpa perikemanusiaan ini menewaskan sedikitnya 500 orang dan melukai 600 orang lainnya yang sedang berada di rumah sakit tersebut.

“Kami mengutuk keras pengeboman terhadap fasilitas kesehatan dan tenaga medis serta orang-orang yang terluka dan sakit. Ini adalah sebuah pelanggaran HAM berat, sebuah pelanggaran terhadap Hukum Kemanusiaan Internasional,” tegas Sarbini Abdul Murad, Ketua Presidium MER-C.

Lebih lanjut Sarbini mengatakan bahwa masyarakat dunia harus memberikan tekanan secara kolektif dan simultan kepada Israel.

“PBB dan masyarakat Internasional harus bersama-sama mencegah pembantaian massal di Gaza. Bila dunia tidak segera menghentikan perang ini, maka akan terjadi bencana kemanusiaan yang lebih dahsyat,” katanya.

“Kami juga beharap kepada Pemerintah Indonesia dengan posisi Indonesia sebagai anggota Dewan HAM PBB yang baru saja terpilih untuk periode 2024 – 2026 dapat mendesak sidang darurat DK PBB untuk menghentikan pembantaian massal yang dilakukan Israel terhadap Gaza, menghentikan penjajahan Israel terhadap Palestina,” lanjutnya.

Sarbini juga menyerukan kepada OKI (Organisasi Kerjasama Islam) dengan seluruh saluran diplomatik yang dimiliki OKI untuk berbuat dan bertindak secara terukur demi mencegah pembantaian kemanusiaan lebih besar di Jalur Gaza.

Dalam pernyataannya, Sarbini juga meminta koridor kemanusiaan mesti dibuka dalam waktu secepatnya.

“Perbatasan Rafah harus segera dibuka sebagai koridor kemanusiaan agar tim medis dan bantuan internasional dapat segera masuk ke Jalur Gaza dan menyalurkan bantuan yang dibutuhkan para korban dan warga Gaza,” ujar Sarbini.

Pemimpin Lembaga kemanusiaan MER-C Indonesia ini juga meminta kepada Pemerintah Indonesia agar melakukan penyaluran bantuan atas nama bangsa Indonesia, serta memfasilitasi masyarakat Indonesia dan lembaga kemanusiaan dari Indonesia yang ingin menyalurkan bantuan ke Jalur Gaza. Hal ini sebagai bentuk simpati dan aksi nyata bangsa Indonesia untuk membantu rakyat Gaza.

Menurutnya, langkah cepat ini perlu dukungan semua pihak agar tragedi kemanusiaan di Gaza dapat segera dihentikan.

Sementara itu, tiga relawan MER-C sampai saat ini masih berada di Jalur Gaza, tepatnya di RS Indonesia di Gaza Utara. MER-C Indonesia yang selama 13 tahun terakhir telah beroperasi di Jalur Gaza juga telah menyiapkan tim tambahan, yaitu relawan medis dan kemanusiaan untuk memberikan bantuan ke Jalur Gaza. 

“Seperti tahun-tahun sebelumnya, tim relawan kami sudah siap. Kami berharap pemerintah RI dapat memfasilitasi kami untuk berangkat ke Jalur Gaza untuk memberikan bantuan medis dan kemanusiaan bagi para korban,” pungkas Sarbini.




Miliki Lebih dari 68 Dapur Umum, World Central Kitchen Kembali Beroperasi di Gaza PascaSerangan Israel yang Membunuh 7 Pekerja

Sebelumnya

Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News