Jumlah korban gempa Turki terus bertambah/ AP
Jumlah korban gempa Turki terus bertambah/ AP
KOMENTAR

RIBUAN pesan berseliweran di berbagai platform media sosial berisi permohonan penyelamatan. Sejumlah korban berhasil ditarik keluar dari puing-puing setelah mengunggah pesan mereka.

Upaya pencarian dan penyelamatan berlanjut di tenggara Turki saat para penyelamat berpacu dengan waktu untuk mencapai korban yang terkubur di bawah puing-puing setelah wilayah tersebut dilanda serangkaian gempa bumi yang kuat.

Gempa berkekuatan 7,8 dan 7,6 magnitudo yang terjadi selang beberapa jam pada hari Senin (6/2/2023) meruntuhkan seluruh blok apartemen di beberapa kota. Korban meninggal dunia telah melampaui 5.400 orang di Turki dan 1.800 di negara tetangga Suriah.

Setelah bencana, kerumunan korban yang terperangkap menggunakan media sosial untuk mencari bantuan dan menunjukkan lokasi mereka untuk penyelamat.

Firat Yayla, seorang YouTuber yang dikenal sebagai Charmquell, adalah salah satunya.

Dilansir Al Jazeera, dalam sebuah video yang diposting di Instagram Stories-nya pada Selasa pagi setelah gempa pertama, dia mengatakan terjebak di bawah reruntuhan di distrik Antakya tengah provinsi Hatay, dan memohon kepada para pengikutnya untuk menyelamatkannya.

“Teman-teman, kami terjebak di bawah gempa,” katanya dalam rekaman video di ruang gelap. "Ibu! Apakah kamu baik-baik saja? Ibu! Katakan padaku kau bersembunyi di suatu tempat. Tolong bantu!" tambahnya sebelum mengakhiri video dengan alamat rumahnya.

Dia kemudian memperbarui Instagram-nya dengan mengatakan dia telah diselamatkan, tetapi ibunya tetap berada di bawah tembok beton.

Seorang pria muda di video lain yang terjebak di bawah puing-puing di distrik Iskenderun di Hatay membagikan alamatnya dan berkata, "Jika Anda mencintai Tuhan Anda, tolong datang dan selamatkan kami."

Video itu dibagikan secara luas di Twitter.

Hatay adalah salah satu provinsi Turki yang paling parah terkena bencana. Bandara rusak dan ditutup, mempersulit tim bantuan dan penyelamat untuk mencapai kota yang rata dengan tanah.

Begitu pula yang terjadi dengan Boran Kuba (20) yang belajar di Istanbul, sedang mengunjungi kerabat di kota Malatya ketika gempa kedua melanda rumah keluarganya.

Kubat mengatakan mereka memasuki apartemen setelah gempa pertama, mengira itu aman, tetapi tak menyangka gempa kedua terjadi saat dia tidur.

Dia meminta bantuan dalam pesan video yang diunggah di media sosial dari bawah reruntuhan rumahnya di mana dia terjebak bersama ibu, nenek, dan dua pamannya.

“Semua orang yang melihat ini tolong datang dan bantu kami. Sekarang, semua orang datanglah untuk membantu kami!” katanya, sembari menjelaskan alamatnya secara rinci.

Boran mengatakan teman-temannya segera bereaksi hingga dia serta keluarganya bisa diselamatkan.

Lebih dari 12.000 personel pencarian dan penyelamatan Turki bekerja di daerah yang terkena dampak, bersama dengan 9.000 tentara. Sekitar 70 negara juga sudah mengirim mengirim personel, peralatan, dan bantuan. Presiden Erdogan telah menetapkan negaranya dalam siaga alarm level 4 dan meminta bantuan internasional.




Jemaah Haji Indonesia Mulai Berangkat ke Tanah Suci pada 12 Mei

Sebelumnya

Menlu Retno Marsudi: Indonesia dan China Sepakat Dukung Penyelesaian Konflik yang Adil untuk Palestina Melalui Two-State Solution

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News