Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

DI antara berbagai produk kosmetik, klaim halal pada kosmetik menarik perhatian konsumen muslim di Indonesia. Religiusitas berpengaruh positif terhadap sikap terhadap kosmetik halal. Sikap ini berpengaruh dan signifikan terhadap niat beli kosmetik halal.

Kosmetik halal adalah produk yang telah diakui kehalalannya oleh Badan Penyelenggara Jaminan Halal (BPJH) Kementerian Agama berdasarkan fatwa halal tertulis yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Namun tidak cukup sertifikat halal, perempuan juga perlu kritis terhadap bahan-bahan yang terkandung di dalam kosmetik tersebut. Sebab, ada beberapa bahan yang kerap dipakai dan menjadikan kosmetik tersebut tidak halal dikenakan muslimah.

1. Cochineal

Coba periksa dan lakukan verifikasi daftar bahan kosmetik setiap melakukan pembelian. Ini penting untuk mengetahui, apakah produk tersebut mengandung bahan yang halal atau tidak.

Jika kamu menemukan bahan bernama cochineal atau carmine, maka kosmetik tersebut mengandung bahan yang tidak halal. Cochineal atau carmine memiliki warna merah yang dianggap haram, karena menggunakan bahan baku serangga. Dalam Islam, bahan baku serangga itu haram, kecuali belalang.

2. Keratin

Bahan haram lainnya adalah keratin (keratin terhidrolisis). Biasanya, bahan ini terdapat dalam pelembab tertentu yang diekstraksi dari daging sapi atau daging babi.

Kandungan asam oleat yang ditemukan dalam kosmetik dan pelembab tertentu juga berasal dari dua hewani tersebut, yaitu sapi dan babi. Begitu pula dengan pelembab yang mengandung gliserin atau gliserol, diperoleh dari lemak babi, yang artinya haram untuk muslim.

Jika kamu menemukan kandungan gelatin dalam kosmetik dan pelembab, yang diekstraksi dari gelatin ikan, maka bisa disebut halal untuk muslim.

Semua kosmetik halal memang diwajibkan untuk mencantumkan logo halal, guna mempermudah umat Islam untuk mengetahuinya. Untuk mengandung bahan tidak halal, juga harus mencantumkan label khusus, seperti ‘mengandung babi’ atau ‘pada proses pembuatannya bersinggungan dengan bahan bersumber babi’.

Dengan adanya kebijakan kosmetik halal ini, harapannya seorang muslim memiliki akses yang luas untuk memilih produk yang halal.




Menjaga Kesehatan Kulit Selama Bulan Puasa: Tips dan Perawatan

Sebelumnya

Berkenalan dengan Aliona, Sarjana Ilmu Politik yang Penampilannya Bikin Iri Kaum Hawa

Berikutnya

KOMENTAR ANDA