NAMA Dira Julianti Sugandi bisa dibilang salah satu penyanyi yang sering diundang menyanyi ke Istana Presiden. Seperti tahun ini, ia diundang menyanyi untuk Upacara Penurunan Bendera di Istana Merdeka pada perayaan HUT kemerdekaan RI ke-77.
"Tetap nervous di depan Presiden (karena) pasti rasanya beda," ujar Dira saat diwawancara salah satu media.
Karena itulah penyanyi bersuara berat ini tak lupa selalu berdoa sebelum naik ke panggung.
Bagi perempuan kelahiran 29 Juli 1979 ini, bernyanyi di Istana—di hadapan presiden dan banyak tamu penting negara membuatnya bangga.
Pada hari kemerdekaan RI ke-77, Dira menyanyikan lagu "Kharisma Indonesia" ciptaan Gusti B. E. Dan Budiman H.
Penyanyi asal Bandung ini menyanyi diiringi paduan suara dan orkestra Gita Bahana Nusantara (GBN) di bawah konduktor Nathania Karina. Lagu itu diaransemen Puput Pramuditya.
Bermusik dan Berakting
Di usia 9 tahun, Dira memenangkan peringkat kedua kompetisi menyanyi anak-anak. Ia kemudian mematangkan kemampuan bermusiknya di Elfa Music Studio selepas SMA. Saat berkuliah di Universitas Pelita Harapan, Dira memulai karier sebagai penyanyi.
Tak tanggung-tanggung, Dira pernah naik panggung bersama Keith Martin di tahun 2005 dan Jason Mraz pada Java Jazz Festival tahun 2009.
Dikenal sebagai penyanyi jazz, soul, dan r&b, Dira juga pernah menjadi juri ajang pencarian bakat.
Hingga di tahun 2017 ia meluncurkan dua single bertajuk Langit dan Pelangi.
Pada Juni lalu, Dira merilis lagu Make It Up As We Go.
Dira juga terlibat dalam Di Tepi Sejarah 2022, sebuah pementasan monolog yang tayang di platform YouTube pada 17-31 Agustus 2022. Dalam pementasan ini, Dira berperan sebagai Emiria Soenassa dalam lakon Yang Tertinggal di Jakarta.
Emiria adalah perempuan pelukis pertama di Indonesia yang hidup di era 1895-1964. Ia mulai melukis sejak usia 45 tahun, dan tetap eksis mengikuti berbagai pameran lukisan dan memenangkan penghargaan.
KOMENTAR ANDA