PERNYATAAN “kemerdekaan adalah hak segala bangsa” bukan sekadar kalimat dalam Pembukaan UUD 1945, melainkan landasan moral dan sikap politik Indonesia dalam menyikapi penderitaan bangsa lain.
Salah satunya ditunjukkan lewat langkah Presiden RI Prabowo Subianto yang menginisiasi pemberian beasiswa bagi anak-anak Palestina. Sebuah langkah konkret yang bukan hanya soal pendidikan, tetapi juga tentang harapan, martabat, dan kemerdekaan.
Menteri Luar Negeri RI Sugiono, seperti dilansir ANTARA (24/7), menegaskan bahwa pemberian beasiswa ini merupakan bentuk keterlibatan aktif Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan Palestina. Melalui pendidikan, Indonesia ingin berkontribusi menyiapkan generasi muda Palestina yang terdidik dan siap membangun bangsanya kelak, ketika kemerdekaan itu benar-benar diraih.
Beasiswa ini akan diberikan di Universitas Pertahanan (Unhan), mencerminkan bahwa pendidikan dan pertahanan sejatinya saling terkait dalam membangun masa depan bangsa yang merdeka. Selain itu, Indonesia juga berkomitmen membangun fasilitas kesehatan tambahan di Gaza dan Tepi Barat, serta telah mengirim tim medis bekerja sama dengan Uni Emirat Arab untuk membuka rumah sakit lapangan bagi warga terdampak konflik.
Langkah-langkah ini adalah wujud nyata solidaritas Indonesia yang tidak sekadar bersuara, tetapi bertindak. Meski Indonesia menyadari keterbatasannya, semangat untuk membantu Palestina tetap menyala. Inisiatif ini patut menggugah kesadaran kita bahwa perjuangan kemerdekaan tidak selalu dalam bentuk senjata, tetapi juga lewat buku, pengobatan, dan empati.
Saat dunia terus berubah dan krisis kemanusiaan tak kunjung reda, mari kita jangan abai. Dukungan kepada Palestina adalah cermin keberpihakan pada nilai-nilai keadilan, kemanusiaan, dan masa depan yang layak bagi setiap anak di dunia.
KOMENTAR ANDA