(Ki-ka) Wamen PPPA Veronica Tan, Menteri PPPA Arifah Fauzi, dan Gubernur Riau Abdul Wahid. (Kemen PPPA)
(Ki-ka) Wamen PPPA Veronica Tan, Menteri PPPA Arifah Fauzi, dan Gubernur Riau Abdul Wahid. (Kemen PPPA)
KOMENTAR

PUNCAK peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 diselenggarakan secara istimewa di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau (23/7). Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi, didampingi Wakil Menteri Veronica Tan, hadir langsung dalam rangkaian kegiatan, sekaligus mengukuhkan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan.

Dalam forum bersama Forkopimda dan seluruh kepala daerah se-Provinsi Riau, Menteri PPPA mengapresiasi komitmen pemerintah daerah dalam menurunkan angka kekerasan, membentuk UPTD PPA, serta memperjuangkan hak-hak anak.

Puncak HAN 2025 ini juga ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian PPPA dan Pemerintah Provinsi Riau, sebagai langkah konkret memperkuat kolaborasi.

Menteri PPPA menekankan bahwa anak dan perempuan adalah kekuatan utama transformasi sosial dan ekonomi bangsa. Berdasarkan data BPS 2024, perempuan mencakup 49,5% penduduk Indonesia dan anak-anak sebesar 28,4%. Namun, tantangan serius masih dihadapi, seperti angka perkawinan anak yang meningkat dan IPG Riau (89,32) yang masih di bawah rata-rata nasional.

Tahun ini, lebih dari 1.000 kasus kekerasan terhadap anak tercatat di Provinsi Riau. Untuk itu, Kemen PPPA mendorong penguatan layanan seperti rumah aman, pendampingan korban, dan akses Call Center SAPA 129.

Selain itu, tiga program prioritas turut digenjot: Ruang Bersama Indonesia (RBI) di desa/kelurahan, penguatan sistem data perempuan dan anak, serta kolaborasi lintas sektor berbasis pentahelix.

Gubernur Riau Abdul Wahid menyambut hangat kedatangan Menteri PPPA dan menekankan pentingnya komitmen kolektif untuk menjadikan Riau provinsi yang benar-benar aman dan layak bagi anak-anak. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergandeng tangan mewujudkan masa depan cerah menuju Indonesia Emas 2045.

"Anak-anak hari ini adalah pemimpin masa depan. Tugas kita adalah memastikan mereka tumbuh dalam lingkungan yang mendukung, aman, dan penuh cinta," tegas Menteri PPPA.




Bahaya Literasi Rendah di Tengah Disrupsi Digital: Seruan Ketua Umum JMSI Teguh Santosa untuk Siswa SMPN 1 Padangsidimpuan

Sebelumnya

Antisipasi Dampak Gelombang Panas dan Hujan Lebat, Pemerintah Korea Jaga Stabilitas Sektor Pangan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News