AMELIA Anggraini adalah sosok perempuan Indonesia yang sejak muda mencita-citakan perbaikan kualitas hidup manusia Indonesia—bukan hanya untuk hari ini, tapi juga untuk masa depan. Lahir di Bengkulu pada 29 Agustus 1971, Amelia tumbuh dengan semangat belajar tinggi dan ketertarikan besar pada dunia luar.
Masa kecil Amelia dihabiskan di kampung halamannya untuk menempuh pendidikan dasar, sebelum pindah ke Jambi untuk melanjutkan jenjang SMP dan SMA. Jiwa keorganisasiannya mulai tumbuh saat ia menjadi bendahara OSIS di SMAN 5 Jambi. Peran ini menjadi fondasi awal baginya dalam mempelajari manajemen, kepemimpinan, dan tanggung jawab sosial.
Tahun 1990, Amelia melangkah ke luar negeri untuk melanjutkan pendidikan di Universiti Kebangsaan Malaysia. Di sana, ia tak hanya fokus belajar, tapi juga aktif sebagai sekretaris Persatuan Pelajar Indonesia.
Selepas kembali ke tanah air, Amelia terus melanjutkan kiprah organisasinya hingga dipercaya menjabat sebagai wakil sekretaris eksternal Garda Wanita Malahayati Nasional Demokrat (2011) dan bendahara umum Gerakan Massa Buruh (Gemuruh) Partai NasDem (2012).
Sebelum terjun ke dunia politik, Amelia berkarier di industri perhotelan. Ia pernah menjabat Assistant Sales Manager for Corporate di Hotel Horison Ancol selama tujuh tahun. Namun dorongan untuk berkontribusi lebih besar kepada masyarakat membuatnya memilih jalur politik sebagai sarana pengabdian.
Tahun 2011 menjadi titik balik karier politiknya. Komitmennya terhadap kesejahteraan rakyat membawanya ke kursi DPR RI pada Pemilu 2014, mewakili Jawa Tengah. Ia menjadi salah satu pendiri Garda Wanita Malahayati Partai NasDem dan aktif memperjuangkan isu-isu buruh dan kesetaraan sosial, terutama bagi perempuan dan masyarakat kecil.
Pada Pemilu Legislatif 2024, Amelia kembali terpilih sebagai wakil rakyat. Ia kini duduk di Komisi I DPR RI yang membidangi Pertahanan, Luar Negeri, Komunikasi dan Informatika, serta Intelijen. Ia dikenal tegas menyuarakan kedaulatan Indonesia di mata global dan mendorong perdamaian dunia, termasuk konflik Gaza.
KOMENTAR ANDA