KEMENTERIAN Agama RI menggelar sidang isbat penentuan 1 Dzulhijjah dan Hari Raya Idul Adha pada Rabu (29/6/2022) malam.
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi dalam konferensi pers sidang isbat menjelaskan bahwa hilal belum terlihat di 86 titik.
“Oleh karenanya, berdasar hisab belum memenuhi kriteria, dan laporan hilal belum terlihat, bahwa 1 Dzulhijjah jatuh pada 1 Juli 2022,” kata Wamenag di Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama.
Sidang isbat dilakukan dalam 3 tahapan berikut ini:
Tahap pertama, dimulai pukul 17.00 WIB. Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenang memaparkan posisi hilal awal Dzulhijjah 1443 H.
Tahap kedua, dimulai setelah salat Magrib dipimpin oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Pada tahap ini disampaikan laporan data hisab dan hasil rukyatul hilal dari sejumlah titik di Tanah Air.
Tahap ketiga, berupa pengumuman hasil sidang isbat oleh menteri agama lewat telekonferensi yang disiarkan lewat live streaming di media sosial Kemenang RI dan TVRI.
Pernyataan Menag Yaqut tentang belum terlihatnya hilal tersebut selaras dengan penjelasan posisi hilal yang dikemukakan Thomas Djamaluddin, Peneliti Astronomi BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), bahwa awal Dzulhijjah jatuh pada 1 Juli 2022 lalu Idul Adha pada tanggal 10 Juli 2022 sesuai kriteria RJ.
Thomas menjelaskan, berdasarkan kriteria baru MABIMS/RJ2017, tanggal 30 Juni masih belum memenuhi kriteria (masuk bulan baru) karena tinggi bulan masih kurang dari tiga derajat dan elongasi (sudut antara dua benda langit terhadap satu titik acuan tertentu) kurang dari lima derajat. Karena itulah hilal belum terlihat pada Rabu malam.
Sebelumnya, Muhammadiyah telah menetapkan bulan Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha berdasar hisab hakiki wujudul hilal. Adapun 1 Dzulhijjah 1443 H menurut Muhammadiyah jatuh pada 30 Juni 2022.
Dengan demikian, Muhammadiyah akan merayakan Idul Adha (10 Dzulhijjah) pada tanggal 9 Juli seperti sudah tercantum dalam kalender tahun 2022 yang beredar di masyarakat.
KOMENTAR ANDA