Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

KEBIJAKAN penjualan minyak goreng menggunakan aplikasi PeduliLindungi mulai diberlakukan pada Senin (27/6/2022).

Sejumlah warga, baik penjual maupun pembeli minyak goreng di pasar tradisional mengeluh betapa repotnya harus membuka aplikasi PeduliLindungi sebelum bertransaksi, seperti dipantau Kompas dari Pasar Pagi, Cirebon, Jawa Barat.

Terlebih lagi bagi penjual dan pembeli yang tergolong lanjut usia dan tidak akrab dengan teknologi informasi dan aplikasi yang terdapat dalam ponsel pintar. Mereka pun tidak memahami pengaruh aplikasi PeduliLindungi terhadap harga minyak goreng.

Keluhan serupa juga pernah disampaikan penjual saat mereka harus mendata NIK pembeli minyak goreng. Mereka mengatakan bahwa waktu terkuras untuk mencatat NIK yang ada di KTP warga.

Menurut warga, yang terpenting adalah bagaimana menjaga agar pasokan minyak goreng selalu tersedia dengan merata dan harganya stabil. Dengan begitu, pembatasan jumlah pembelian, pencatatan NIK, maupun aplikasi PeduliLindungi sudah tidak diperlukan lagi.

Masyarakat berharap pemerintah tak hanya menjaga harga minyak goreng normal tapi juga tidak menyulitkan masyarakat untuk membelinya di saat harga mulai stabil.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan pernah mengatakan bahwa harga minyak goreng akan kembali ke Rp14.000 dan tersedia di mana-mana.

Janji itu disampaikan Mendag Zulhas saat sidak di Pasar Kosambi, Bandung (23/6/2022). Awalnya ia menargetkan waktu satu bulan, namun kemudian mengatakan yakin bahwa harga minyak goreng curah akan kembali stabil di angka Rp14.000 dalam dua minggu dan tersedia di mana pun.

Lebih dari sepekan lalu, harga minyak goreng curah di sejumlah tempat memang terpantau stabil di angka Rp14.000 per liter. Selain di Pasar Kosambi yang menjadi objek sidak Mendag Zulhas, angka tersebut juga berlaku di Pasar Baros, Serang tempat Presiden Joko Widodo melakukan sidak (17/6/2022).

Mudah-mudahan saja stabilitas harga minyak curah di dua pasar itu bukan hanya terjadi saat sidak Presiden dan Mendag saja melainkan konsisten setiap harinya. Dan kita berharap 'drama' minyak goreng di Tanah Air tak akan sepanjang episode sinetron di layar kaca.




Arab Saudi tentang 2 Syarat Normalisasi Hubungan dengan Israel: Negara Palestina Merdeka dan Perang di Gaza Berakhir

Sebelumnya

Pemerintah Perkuat Ekonomi Semester II 2025 Lewat Program Prioritas dan Stimulus Sektoral

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News