VAKSIN COVID-19 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah masuk tahap uji klinis fase 3 dan ditargetkan rampung pada akhir Juli 2022.
Jika uji klinis fase 3 selesai, vaksin BUMN ini akan mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Nantinya, vaksin ini juga diharapkan bisa mendapat EUA dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Jika Indonesia sudah mampu memproduksi sendiri vaksin COVID-19 yang mendapat EUA dari WHO, maka Indonesia tidak perlu lagi menerima vaksin buatan negara lain. Indonesia juga bisa mendonasikan vaksin karya anak bangsa ini ke negara-negara lain yang membutuhkan.
Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir, vaksin COVID-19 BUMN ini siap diproduksi sebanyak 120 juta per tahun.
Produksi awal vaksin COVID-19 ini diprioritaskan untuk rakyat Indonesia. Saat ini diketahui bahwa capaian vaksinasi lengkap di Indonesia sudah lebih dari 80 persen.
"Yang diharapkan pemerintah ke depan adalah menjadi vaksin booster sebagai salah satu alternatifnya. Pada tahap awal, kita tentu memprioritaskan untuk bangsa kita dulu," ujar Menteri BUMN Erick Thohir.
Ke depannya, jika vaksin COVID-19 BUMN sudah mencukupi kebutuhan di dalam negeri, maka vaksin ini bisa dipasarkan secara global. Dengan catatan, peluangnya sudah terbuka dan Indonesia bisa meningkatkan jumlah produksi vaksin.
Vaksin BUMN diharapkan dapat mendukung percepatan penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia mengingat angka produksinya yang besar. Dengan demikian, laju vaksinasi di Tanah Air akan semakin cepat dan distribusinya kian merata hingga ke pelosok-pelosok Nusantara.
Namun tak hanya menjadi dosis penguat alias booster, vaksin BUMN juga bisa digunakan untuk anak berusia di atas 11 tahun.
Kita paham bahwa penanganan pandemi dapat berjalan secara optimal jika herd immunity tercipta dan masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M.
Khusus tentang masker, penggunaan masker saat ini tidak hanya untuk mengurangi potensi penularan virus corona tapi juga sebagai tindakan preventif guna mencegah berbagai penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat virus lain yang juga tak bisa dianggap remeh.
Tak hanya itu, masker juga bisa menjadi pelindung bagi orang dengan kekebalan tubuh yang lemah.
Vaksin BUMN merupakan kolaborasi PT Bio Farma, Baylor College of Medicine, dan Eijkman.
Kepala BPOM RI Penny K. Lukito mengatakan bahwa pengembangan vaksin BUMN dari pengembangan pra klinik hingga fase 3 (terakhir) berjalan baik. Ia menyebut vaksin COVID-19 BUMN sudah memenuhi tahapan cara uji klinik yang baik.
BPOM terus melakukan pendampingan dalam pengembangan vaksin BUMN mulai dari proses produksi hingga penggunaan vaksin yang sudah memenuhi standar cara produksi yang baik sesuai aturan (Good Manufacturing Practices-GMP).
KOMENTAR ANDA