KOMENTAR

MONA LISA yang dipajang di museum Louvre menjadi subjek percobaan vandalisme pada Minggu (29/5/2022) waktu Paris.

Louvre adalah museum terbesar di dunia yang menampung ratusan ribu karya seni yang mampu menarik hingga 10 juta pengunjung setiap tahun sebelum dunia dilanda pandemi COVID-19.

Seorang pengunjung museum terkenal di dunia itu 'mengoleskan' frosting (pelapis kue) ke kaca pelindung lukisan era Renaisans tersebut.

Menurut keterangan pihak Louvre, pria tersebut, yang tampak mengenakan wig dalam video insiden yang dibagikan di media sosial, mendekati lukisan Mona Lisa dengan menggunakan kursi roda sebelum akhirnya melempar sepotong kue ke karya seni itu. Namun video setelahnya menunjukkan dia berjalan kaki dengan kursi roda di dekatnya.

"Seorang pengunjung berpura-pura menggunakan kursi roda untuk mendekati Mona Lisa yang dipasang di etalase yang terlindungi. Ia memanfaatkan prosedur yang diterapkan Louvre bagi orang-orang dengan mobilitas terbatas agar dapat mengagumi karya seni agung ini," demikian pernyataan museum Louvre.

Pihak museum menambahkan, "Sambil berdiri di dekat lukisan, orang ini melemparkan kue yang dia sembunyikan di barang-barang pribadinya ke kotak kaca Mona Lisa. Tindakan ini tidak berpengaruh pada lukisan, tidak rusak sama sekali."

Seorang juru bicara Louvre mengklarifikasi bahwa pengunjung di kursi roda diizinkan untuk bergerak di depan pengunjung museum lainnya agar bisa melihat lukisan dengan lebih baik.

Pria berusia 36 tahun itu ditangkap dan dibawa ke rumah sakit jiwa di markas polisi, menurut kantor kejaksaan Paris. Investigasi telah dibuka oleh jaksa untuk "upaya merusak properti budaya" sesuai keluhan yang diajukan Louvre.

Dalam sebuah video yang diunggah ke Twitter oleh pengunjung museum, terdengar pria itu berkata dalam bahasa Prancis, "Pikirkan planet Bumi, ada orang-orang yang ingin menghancurkannya," sementara pihak keamanan mengawal pria itu dengan kelopak Mawar bertebaran di lantai museum.

Video lain dari peristiwa itu menunjukkan seorang staf museum Louvre membersihkan lapisan gula dari kaca pelindung Mona Lisa.

Mahakarya Leonardo da Vinci tersebut dianggap sebagai lukisan paling terkenal di dunia. Mona Lisa menarik jutaan pengunjung setiap tahun yang berbaris untuk berpose di dekat lukisan berdimensi 77 cm x 53 cm itu.

Lukisan yang penuh teka-teki ini sesungguhnya sudah tidak asing dengan vandalisme dan pencurian.

Mona Lisa pernah dicuri pada tahun 1911 oleh seorang karyawan Louvre, yang menambah ketenaran lukisan tersebut secara internasional.

Adapun terkait vandalisme, bagian bawah kanvas Mona Lisa pernah terkena siraman asam di era 1950-an. Lalu di tahun 1956, seorang warga Bolivia melempar batu ke lukisan tersebut hingga merusak bagian siku kiri.

Hal itu membuat museum meningkatkan tindakan perlindungan di sekitar lukisan, termasuk memasang kaca antipeluru untuk melindungi Mona Lisa.

Kemudian di tahun 2009, seorang perempuan Rusia dengan marah melemparkan cangkir keramik ke lukisan itu. Ia memecahkan cangkirnya tetapi Mona Lisa sama sekali tidak 'terluka', seperti dilaporkan CNN.

 

 




Membangun Ekosistem Aman untuk Perempuan dan Anak di Jawa Timur

Sebelumnya

Arab Saudi tentang 2 Syarat Normalisasi Hubungan dengan Israel: Negara Palestina Merdeka dan Perang di Gaza Berakhir

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News