Desainer Gita Orlin/ Foto-foto: Agung Hadiawan
Desainer Gita Orlin/ Foto-foto: Agung Hadiawan
KOMENTAR

KEUNIKAN padu-padan motif etnik Nusantara menjadikan koleksi Ethnic Diversity karya Gita Orlin terlihat menawan.

Desainer asal Surabaya ini menampilkan koleksinya bersama sembilan desainer lain dalam fashion show "Heritage of Indonesia" yang digelar dalam rangka perayaan HUT ke-3 komunitas Pelangi Wastra Indonesia.

Sesuai namanya, Ethnic Diversity menghadirkan kolaborasi dua motif kain tradisional Nusantara yaitu tenun Sumba dan batik yang diaplikasikan dalam bentuk printing. Adapun batik yang digunakan adalah motif batik printing signature Gita Orlin.

Perpaduan dua motif wastra adati tersebut menggambarkan keragaman etnik yang ada di seluruh penjuru Indonesia.

Didominasi warna biru, Gita menggunakan material yang nyaman dipakai di iklim tropis. Ada sifon, silk, duchess, tule, juga organza. Dengan bunga cantik hasil sulaman tangan juga hadirnya ornamen lain berupa mutiara, kristal Swarovski, dan payet membuat busana indah ini membuat pemakainya terlihat fashionable dan percaya diri.

Dalam fashion show yang diadakan di Goodrich Suites Artotel Portfolio, Jakarta pada 24 Januari lalu, Gita menampilkan tiga tampilan berbeda yang sama-sama cantik.

Meski didominasi warna biru, motif tenun Sumba dengan percikan warna peach, krem, dan biru muda pada hiasan bunga, serta sedikit warna putih, membuat tampilan ini berkesan feminin. Biru menjadi pilihan Gita mengingat warna ini sangat cocok dikenakan perempuan dengan rentang usia belasan hingga 40 tahun lebih.

Bicara tentang kariernya sebagai desainer, perempuan kelahiran 12 Juni 1983 ini mulai terjun ke industri fesyen Tanah Air pada tahun 2011. Awalnya, ia mencari kesibukan setelah berhenti bekerja untuk lebih fokus mengurus rumah tangga.

Berawal dari baju-baju pesta miliknya yang kerap menimbulkan decak kagum, Gita tertarik untuk menekuni bisnis rancang busana yang memang menjadi passion-nya. Ternyata, kecintaannya mendesain busana sudah terlihat sejak kecil.

Sebagai perancang modest fashion, brand Gita Orlin dikenal dengan ciri khas desain yang elegan, glamor, dan feminin.

Dan sebagai bukti kecintaan dan kebanggaan terhadap wastra adati, pada penghujung tahun 2018 Gita membawa batik Trenggalek ke Den Haag, Belanda bersama Pelangi Wastra Indonesia.

Perempuan lulusan Fakultas Hukum Universitas Airlangga ini juga memperkenalkan kain Lagosi Makassar ke ASC New York Fashion Week yang diikutinya tahun 2019.

Seiring eksistensi dan kreativitas berkarya yang terus berkembang, nama Gita Orlin menjadi salah satu desainer yang siap untuk 'mengepakkan sayap' lebih tinggi dan mengukuhkan Indonesia sebagai pusat mode muslim dunia.




Buah dan Sayur Sebagai Pengganti Skincare, Memang Bisa?

Sebelumnya

Mouna by Falasifa, Modest Wear Sporty-Casual yang Lahir dari Kedalaman Spiritual

Berikutnya

KOMENTAR ANDA