Pasangan Harry dan Meghan bersuara tentang keprihatinan mereka terhadap Spotify/ Net
Pasangan Harry dan Meghan bersuara tentang keprihatinan mereka terhadap Spotify/ Net
KOMENTAR

CEO Spotify Daniel Ek mengumumkan rencana untuk menerapkan perubahan kebijakan dalam membantu memerangi disinformasi di podcastnya. Hal itu ia sampaikan setelah beberapa jam sebelumnya, pasangan Harry dan Meghan bersuara tentang keprihatinan mereka terhadap Spotify (30/1/2022).

Melalui juru bicara Archewell, Harry dan Meghan menyayangkan Spotify yang dinilai gagal mencegah tersebarnya informasi yang salah tentang virus corona.

Harry dan Meghan memiliki divisi podcast khusus yang dikontrak eksklusif untuk Spotify. Meski Harry dan Meghan melayangkan protes sejak April tahun lalu, keduanya memutuskan tetap melanjutkan kerja sama istimewa senilai 25 juta USD yang telah dibangun sejak Desember 2020 tersebut. Keduanya juga menyatakan siap melobi bos Spotify untuk mengubah kebijakannya.

Sementara itu musisi kenamaan Neil Young dan Joni Mitchell telah menarik lagu-lagu mereka dari katalog Spotify hingga kapitalisasi pasar perusahaan streaming tersebut turun lebih dari 2,1 miliar USD dalam rentang waktu tiga hari. Penulis Brené Brown juga telah menghentikan sementara dua podcastnya, Unlocking Us dan Dare to Lead, sebagai tanda kekecewaannya.

Protes para figur publik itu berkaitan dengan podcast kontroversial Joe Rogan Experience yang merupakan podcast terpopuler tahun 2020. Loyalitas Spotify terhadap podcast yang didengar 11 juta orang per episode itu pada akhirnya menyebabkan beberapa nama besar angkat kaki dari platform tersebut.

Meski menyatakan bahwa ia bukan seorang anti-vax (anti-vaksinasi) dan ia percaya bahwa vaksin aman bahkan menyarankan banyak orang untuk divaksinasi, komedian stand up Joe Rogan tidak mengubah pendapatnya bahwa anak-anak muda yang sehat tidak perlu divaksinasi. Ia juga mempromosikan obat untuk parasit ternak sebagai obat COVID-19.

Pernyataan tersebut sontak menimbulkan reaksi Gedung Putih termasuk dr. Anthony Fauci. Joe Rogan memang kerap mendapat kritik dari kalangan medis dan ilmiah karena dianggap menyebarkan teori konspirasi dan disinformasi virus corona.

Pada Desember tahun lalu, lebih dari 250 dokter dan ilmuwan melayangkan surat terbuka kepada Spotify karena dianggap memperkuat klaim yang salah dan menyesatkan.

Reaksi Spotify

CEO Spotify Daniel Ek akhirnya angkat bicara tentang berbagai protes yang dilayangkan kepada perusahaannya.

Ada banyak pembicaraan tentang informasi seputar COVID-19 di Spotify. Kami mendengar kritik tersebut dan kami sedang mengimplementasikan perubahan-perubahan untuk memerangi disinformasi, tulis Daniel dalam akun Twitternya @eldsjal (31/1/2022).

Dalam siaran pers, ia juga menyatakan, “Menjadi lebih jelas bagi saya  bahwa kita semua berkewajiban memberi keseimbangan dan akses kepada informasi yang diterima secara luas dari komunitas medis dan ilmiah yang membimbing kita melalui kondisi yang belum pernah terjadi sebelumnya ini,” ujar Daniel menanggapi protes Harry dan Meghan dan figur publik lain.

Menurut Daniel, Spotify akan mengikutsertakan penasihat konten pada setiap episode podcast yang membicarakan topik COVID-19. Ia juga akan memperketat aturan agar pembuat podcast memahami tanggung jawab mereka terhadap kepentingan masyarakat.

Bulan lalu, Spotify menyatakan bahwa mereka menghapus total 20.000 episode beragam podcast karena melanggar pedoman konten. Salah satu pedoman tersebut adalah larangan terhadap konten yang mempromosikan informasi palsu atau penipuan berbahaya tentang perawatan kesehatan yang dapat menyebabkan bahaya serta ancaman langsung terhadap kesehatan masyarakat.

Masyarakat pun penasaran tentang bagaimana kebijakan baru Spotify akan mempengaruhi konten podcast Joe Rogan ke depan.

Terlebih lagi, sebuah memo internal yang bocor mengungkapkan bahwa perusahaan telah meninjau setiap episode Joe Rogan Experience dan merasa tidak ada yang melanggar batas untuk dihapus.

Dari berbagai sumber.

 

 

 




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News