KOMENTAR

BUTUH waktu tujuh tahun bagi Dr. Hamid Choi Yong Kil untuk menerjemahkan Al-Qur'an ke dalam bahasa Korea. Ia membuat sejarah setelah menjadi penduduk asli Korea Muslim pertama yang menerjemahkan Al-Qur'an sepenuhnya, dari bahasa Arab ke bahasa Korea. Atas jasa Dr. Hamid Choi, Muslim Korea kini bisa membaca kitab suci dalam bahasa Ibu mereka.

Apa yang dilakukan Dr. Hamid Choi sangat penting untuk membantu menghilangkan hambatan bahasa dan semantik yang dihadapi banyak Muslim Korea juga non-Muslim yang mempelajari Islam.

Seperti diketahui, menggunakan aplikasi terjemahan untuk menyampaikan makna Al-Qur'an yang akurat bisa menjadi kesulitan tersendiri, mengingat kemungkinan terjadi banyak kesalahpahaman saat membaca terjemahan langsung.

Al-Qur'an dengan terjemahan bahasa Korea karya Dr. Hamid Choi hadir di saat jumlah Muslim Korea Selatan perlahan terus bertambah. Meskipun umat Islam tetap menjadi minoritas, pertumbuhan jumlah Muslim di Korea Selatan terlihat jelas dalam satu dekade terakhir.

Dilansir MVSLIM (23/12/21), Federasi Muslim Korea memperkirakan jumlah Muslim di negeri itu sebanyak 200.000 orang atau (hanya) 0,38 persen dari keseluruhan populasi. Mayoritas terdiri atas mahasiswa dan pekerja yang berasal dari Turki, Pakistan, dan Uzbekistan yang telah mengantongi kewarganegaraan Korea.

Namun di era digital saat ini, lebih banyak penduduk Korea Selatan yang mencari tahu tentang Islam setelah mereka bersentuhan dengan makin banyak wisatawan Muslim yang mengunjungi destinasi wisata di berbagai penjuru negeri.

Siapa Dr. Hamid Choi?

Dilansir dari berbagai sumber, Dr. Hamid Choi menuntaskan S1 Studi Islam di Universitas Hankuk, Korea Selatan. Ia melanjutkan S2 di Universitas Islam Madinah di masa kepemimpinan Syekh Abdul Aziz bin Baz yang merupakan seorang ulama besar Arab Saudi. Ia kemudian meraih gelar S3 di Universitas Islam Omdurman, Sudan.

Selama menimba ilmu di Madinah, Syekh Abdul Aziz bin Baz amat terkesan pada Dr. Hamid Choi yang dinilainya memiliki pengetahuan mendalam dan moral yang bermartabat. Ditambah lagi, latar belakang Dr. Hamid Choi yang merupakan penduduk asli Korea Selatan, menjadi pesona dan kebanggaan tersendiri bagi Syekh Abdul Aziz bin Baz. Sang ulama besar berharap mahasiswanya tersebut kelak dapat menyiarkan Islam di negara asalnya.

Tak hanya di mata Syekh Abdul Aziz bin Baz, sosok Dr. Hamid Choi yang berasal dari Korea Selatan dengan Muslim sebagai minoritas juga membuatnya populer di kalangan para dosen serta teman-teman di kampus.

Harapan Syekh Abdul Aziz bin Baz agar dakwah Islam menyebar di Korea pun terwujud.

Dr. Hamid Choi saat ini berprofesi sebagai dosen Studi Islam dan Bahasa Arab di Universitas Mongji. Ia juga menerjemahkan Shahih Bukhari serta menulis lebih dari 90 karya tentang ilmu keislaman. Dan ia mengukir sejarah dengan menjadi Muslim Korea pertama yang menerjemahkan Al-Qur'an ke dalam bahasa Korea.

Al-Qur'an tersebut dicetak oleh King Fahd Complex, perusahaan percetakan Al-Qur'an berbasis di Madinah yang biasa mencetak Al-Qur'an dalam bahasa Arab dan berbagai bahasa lain.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News