Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

INDIKASI awal tingkat keparahan varian Omicron memberi sinyal menggembirakan meskipun dibutuhkan lebih banyak informasi untuk membuktikannya. Laporan awal dari Afrika Selatan, tempat Omicron muncul dan menjadi dominan, menunjukkan tidak terjadi lonjakan kasus rawat inap yang mengkhawatirkan.

dr. Fauci menyatakan apresiasi kepada pemerintah Afrika Selatan yang sigap dan transparan dalam melaporkan varian baru ke WHO.

"Meskipun terlalu dini untuk membuat pernyataan pasti tentang Omicron, sejauh ini sepertinya tidak ada tingkat keparahan yang tinggi," ujar dr. Anthony Fauci seperti dilansir Al Jazeera (05/12/21)

"Sejauh ini, sinyalnya sedikit menggembirakan. Tapi kami harus benar-benar berhati-hati sebelum mengambil keputusan terkait apakah ini tidak terlalu parah atau benar-benar menyebabkan penyakit parah seperti Delta," tambahnya.

Hingga saat ini, tes laboratorium Omicron masih berlangsung. Hasil tes diharapkan selesai dalam beberapa minggu untuk menunjukkan apakah jenis ini lebih mudah menular, lebih resisten terhadap vaksin, dan lebih parah menginfeksi atau tidak.

Di Amerika Serikat, Omicron telah terdeteksi di 30 persen negara bagian. Setidaknya 15 negara bagian telah melaporkan kasus Omicron, di antaranya California, Colorado, Hawaii, Minnesota, New Jersey, New York, dan Pennsylvania.

Banyak kasus Omicron dengan gejala ringan terjadi pada individu yang sudah divaksinasi lengkap. Menanggapi hal ini, Presiden Moderna Stephen Hoge kepada ABC News menyatakan bahwa kemungkinan akan ada risiko penurunan efektivitas vaksin meski belum diketahui seberapa berpengaruh kondisi tersebut.

Jika berkurangnya efikasi vaksin mencapai 50 persen, Hoge berpendapat perlunya memulai ulang vaksinasi. Moderna, Pfizer, juga Johnson & Johnson telah siap untuk memperbarui vaksin jika diperlukan. Namun proses itu akan membutuhkan waktu berbulan-bulan.

Epidemiolog WHO dr. Maria van Kerkhove dalam program Face The Nation mengatakan meskipun tidak berbahaya, Omicron tetap menjadi masalah karena telah terdeteksi di 40 negara. Belajar dari pengalaman Delta, merebaknya Omicron dikhawatirkan berkontribusi pada naiknya angka rawat inap, penggunaan ruang ICU, hingga banyaknya orang yang meninggal dunia.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News