Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

BICARA tentang kejujuran, setiap orangtua ingin sekali anaknya tidak berbohong. Namun mengajarkan mereka tentang kejujuran bukanlah perkara mudah. Butuh proses dan waktu yang cukup lama.

Sebagai langkah awal, anak sebaiknya diberi pengertian tentang apa itu kejujuran. Sejauh mana mereka paham mengenai kejujuran, itu adalah modal utama ayah bunda untuk mengajarkan lebih lanjut.

Ada beberapa pertanyaan yang bisa ayah bunda ajukan pada anak, untuk mengetahui sejauh mana mereka paham mengenai kejujuran:

1. "Menurut kamu, apa arti dari kejujuran?"

Jujur dalam Kamis Besar Bahasa Indonesia artinya lurus hati atau tidak curang. Atau dengan kata lain jujur artinya sesuai antara ucapan dan kenyataan.

Pada tahapan ini, ayah bunda dapat membimbing anak untuk bicara apa adanya, apa yang ia rasakan dan apa yang dialami. Katakan dengan benar tanpa merasa tertekan dan takut.

Katakan pada anak, ayah bunda tidak akan memarahinya jika ia mau berkata jujur.

2. "Apa sih alasannya kalau orang berkata bohong?"

Orang berbohong punya banyak alasan, biasanya untuk menutupi kekurangan atau kesalahan. Ada juga yang beralasan, agar tidak ada yang disakiti.

Ayah bunda, ajarkan pada anak bahwa berkata jujur memang memiliki konsekuensi. Tapi tidak perlu takut. Jika kejujuran itu terkait kesalahan yang diperbuat, katakan saja agar bisa dicarikan solusi yang terbaik.

3. "Kalau ada yang tanya, jujur itu apa sih? Kamu akan jawab apa?"

Apabila anak bisa menjawab apa itu jujur dengan versinya sendiri, misalnya tidak bohong, yakinkan kembali kepadanya bahwa jawaban tersebut adalah benar dan sebaiknya si kecil juga mulai belajar untuk berkata jujur atau tidak bohong.

4. "Pernah tidak ada teman yang berkata bohong ke kamu?"

Jika ya, orangtua bisa bertanya apa yang dirasakan anak ketika temannya berbohong? Atau tindakan apa yang dilakukan si kecil ketika mendapati temannya berkata tidak jujur?

Katakan pula untuk tidak bertindak yang sama, karena saat tahu kamu dibohongi, pasti rasanya tidak enak dan kamu akan marah.

5. "Saat kamu berkata jujur, apa yang mereka rasakan?"

Konsekuensi dari berkata jujur sangat luas. Ada yang senang dan ada yang tidak. Tak mengapa, yang penting kamu sudah berkata jujur, sesuai yang kamu rasakan dan alami.

Jika kemudian orang yang sudah mendengar kamu berkata jujur menjadi marah, biarkan saja. Karena suatu hari nanti nanti mereka akan mengerti maksud dari kejujuran mu.

6. "Apa yang akan kamu katakan kepada temanmu jika kamu berbohong kepada mereka?"

Meminta maaf lah dan katakan yang sebenarnya. Ingat, konsekuensi dari kejujuran memang kadang menyakitkan. Tapi tidak apa-apa, yang penting kamu sudah berkata jujur.

7. "Kalau ada temanmu yang mau mencuri, nasihat apa yang kamu sampaikan?"

Ayah bunda bisa memberikan saran kepada anak untuk menasihati temannya agar tidak mencuri. Orangtua juga bisa mengajarkan anak untuk berkata jujur kepada orangtua ketika temannya mencuri.

8. "Kalau kami berkata bohong, kira-kira apa yang mereka rasakan?"

Sama seperti ketika kamu dibohongi oleh teman, rasanya pasti tidak enak, bukan? Kamu pasti tidak suka dan akan marah ke teman kamu.




Pemalu atau Social Anxiety? Yuk Kenali Tanda-Tandanya, Bunda!

Sebelumnya

Anak Slow Response Saat Diperintah, Ayah Bunda ‘Berkaca’ Dulu Sebelum Marah

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting