Ilustrasi / Net
Ilustrasi / Net
KOMENTAR

UNICEF atau United Nations Children's Fund (Dana Anak Perserikatan Bangsa Bangsa) merupakan salah satu organisasi PBB yang fokus pada pemberian bantuan kemanusiaan dan perkembangan kesejahteraan jangka panjang kepada anak-anak dan ibu di negara-negara berkembang.

Di tengah pandemi Covid-19, UNICEF gencar mempromosikan gerakan vaksinasi Covid-19—terutama untuk anak-anak dan ibu mereka.

Dalam laman resminya, UNICEF memberi penjelasan atas banyak pertanyaan masyarakat seputar pandemi Covid-19 termasuk soal vaksin.

Apakah Vaksin Benar-Benar Aman?

Meskipun program vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah memasuki tahap ke-3 dan dipercepat pelaksanaannya demi segera meraih kekebalan kelompok (herd immunity), masih banyak masyarakat yang enggan divaksinasi dengan berbagai alasan. Salah satunya adalah kurangnya keyakinan terhadap keamanan vaksin.

Apakah vaksin Covid-19 aman? Banyak orang masih saja menanyakan hal tersebut. Menurut UNICEF, walau pengembangan vaksin Covid-19 diusahakan berjalan secepat mungkin, vaksin yang dihasilkan tetap melalui serangkaian uji klinis ketat yang bertujuan membuktikan keamanan dan efektivitas vaksin sesuai standar internasional.

Harus dipahami, hanya vaksin yang dinilai memenuhi standar tersebutlah yang mendapat persetujuan WHO dan otoritas nasional di suatu negara.

UNICEF menegaskan hanya mengadakan vaksinasi dan menyuplai vaksin Covid-19 yang memenuhi kriteria keamanan dan efikasi yang ditetapkan WHO serta disetujui secara resmi oleh otoritas nasional.

Bagaimana Pembuatan Vaksin Bisa Sangat Cepat?

Kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap keamanan dan keampuhan vaksin Covid-19 salah satunya disebabkan karena vaksin ini dikembangkan dalam waktu yang terbilang sangat cepat. Padahal biasanya dibutuhkan waktu tahunan sejak penelitian, produksi, hingga distribusi vaksin.

UNICEF menyatakan bahwa pengembangan vaksin Covid-19 dapat dikebut pengadaannya karena dimungkinkan oleh pendanaan penelitian, pengembangan, dan kerja sama global dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Dengan segenap dukungan yang diberikan kepada para peneliti, mereka bisa mengembangkan dengan cepat vaksin Covid-19 yang aman dan efektif. Namun demikian, semua prosedur dan peraturan keamanan yang ketat tetap dipatuhi.

Seperti diketahui, riset ilmiah (termasuk riset medis) kerap terkendala urusan pendanaan. Keperluan peralatan dan fasilitas berteknologi canggih memang memerlukan biaya yang tidak sedikit. Banyak riset yang terbengkalai atau tersendat-sendat prosesnya karena kehabisan dana di tengah jalan.

Namun pandemi Covid-19 membuat semua pihak di seluruh dunia bersatu untuk memberi jalan bagi para ilmuwan bekerja semaksimal mungkin dalam waktu secepat mungkin.

Selain vaksin yang saat ini sudah digunakan di berbagai negara di dunia, UNICEF mencatat ada lebih dari 200 kandidat vaksin lain yang juga sedang berada dalam tahap pengembangan. Sebagian sudah masuk fase III uji kinis yang merupakan fase terakhir sebelum sebuah vaksin mendapat persetujuan.

Hal tersebut tentu memberi harapan besar bagi segenap warga dunia untuk segera lepas dari kondisi pandemi.

Vaksin Mana Yang Terbaik Untuk Saya?

Pada prinsipnya, semua vaksin yang disetujui oleh WHO telah terbukti aman dan efektif dalam melindungi orang yang divaksinasi dari sakit berat yang ditimbulkan Covid-19.

Dengan demikian, UNICEF menegaskan bahwa vaksin yang terbaik adalah vaksin yang paling siap untuk diakses masyarakat. Apa pun jenisnya.

Harus diingat bahwa respons imun tubuh antara individu tidak bisa disamakan. Karena itulah KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) yang terjadi antara satu penerima vaksin dengan lainnya bisa jadi berbeda meski jenis vaksin yang diberikan sama.

Adanya KIPI merupakan kondisi medis yang wajar terjadi dan justru menjadi salah satu bukti bahwa vaksin bekerja di tubuh kita.

Tunggu apalagi? Yuk, jaga kondisi tubuh agar bisa divaksinasi secepatnya.

 


 




Yuk, Lindungi Mata dari Bahaya Sinar UV

Sebelumnya

Mitos Micin Bikin Bodoh, Ahli: Tidak Ada Kaitannya!

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health