Ilustrasi vaksin/ Net
Ilustrasi vaksin/ Net
KOMENTAR

Sel dentritik mampu meningkatkan respons imun melalui antigen pada permukaan ke sel lain pada sistem imun, sekaligus berperan sebagai pengatur atau penyusun antigen yang terdapat dalam sel-sel lain. Sel dentritik dapat bermanfaat untuk bermacam penyakit infeksius, kanker, serta autoimun.

Sel dentritik, dipaparkan dr. Dito, bisa dikembangkan menjadi vaksin. Namun hingga awal tahun 2021, hanya ada satu vaksin berbasis sel dentritik yang mendapat persetujuan Food and Drug Administration (FDA) yaitu sipuleucel-T, yang diberikan guna meningkatkan kelangsungan hidup para pengidap kanker prostat metastatik (sel kanker telah menyebar-red).

Banyak uji coba klinis vaksin berbasis sel dentritik telah dilakukan untuk beragam jenis kanker lain, termasuk melanoma metastatik, kanker payudara, kanker ginjal, juga kanker paru-paru.

Faktanya, menurut dr. Dito, vaksin sel dentritik menimbulkan berbagai efek samping yang perlu diwaspadai. Di antaranya adalah demam, ISPA, batuk, luka gesek pada mulut, tenggorokan, dan lidah (ulserasi), pendarahan gusi, juga mimisan (epistaksis).

 

 




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News