Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa para tenaga kesehatan akan mendapat vaksin dosis ke-3 dengan menggunakan vaksin Moderna. Informasi tersebut marak diberitakan di media massa pada 9 Juli 2021.

Mengapa vaksin Moderna yang dipilih? Bagaimana sebenarnya efektivitas vaksin Moderna terhadap varian delta?

Edukator Covid-19 dr. Adam Prabata melalui akun Instagram @adamprabata menjelaskan bahwa efikasi vaksin Moderna secara umum adalah 94,1% untuk mencegah Covid-19 yang bergejala.
Efikasi merupakan kemampuan sebuah vaksin untuk menurunkan risiko penyakit pada kondisi optimal (uji klinis).

Lalu bagaimana efektivitas vaksin Moderna menghadapi varian delta?

Diketahui bahwa vaksin Moderna 72% efektif mencegah Covid-19 yang bergejala dan 96% efektif mencegah rawat inap akibat Covid-19.

Efektivitas merupakan kemampuan sebuah vaksin untuk menurunkan risiko penyakit di dunia nyata (situasi tidak optimal).

Berdasarkan penelitian bertajuk Effectiveness of BNT162b2 and mRNA-1273 COVID-19 vaccines against symptomatic SARS-CoV-2 infection and severe COVID-19 outcomes in Ontario, Canada, yang dimuat di medrxiv.org pada 28 Mei 2021, diketahui bahwa vaksin Moderna efektif terhadap varian delta meskipun baru diberikan satu dosis.

Kemudian ≥14 hari setelah dosis pertama diberikan, efektivitas vaksin Moderna sudah muncul dalam menurunkan risiko Covid-19 bergejala dan rawat inap akibat Covid-19.

Dengan demikian, disimpulkan bahwa vaksin Moderna yang akan diberikan kepada para tenaga kesehatan sebagai booster terbukti efektif terhadap varian delta meskipun baru mendapatkan satu dosis dan efektivitasnya sudah ada ≥14 hari sejak pemberian dosis pertama.

Informasi tersebut tentu menjadi sebuah kabar baik di tengah gelombang Covid-19 yang diakibatkan varian delta. Vaksin Moderna juga bisa diberikan untuk masyarakat luas yang sama sekali belum divaksinasi.

Terkait varian delta, Dr. Maria Van Kerkhove, Covid-19 Technical Lead WHO, menyebut varian delta sebagai varian yang sangat mudah menular dibandingkan varian alpha.

Karena itulah ia mengimbau masyarakat dunia untuk melakukan segala hal yang diperlukan untuk mencegah penularan dan melakukan apa pun yang bisa dilakukan untuk mengurangi penyebarannya.

 

 

 

 

 




Kemenkes: 10 Persen Anak Indonesia Mengalami Masalah Penglihatan

Sebelumnya

Imam Besar Masjid Nabawi Berkunjung ke Indonesia, Perkuat Silaturahmi Muslim Arab Saudi-Indonesia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News