Mantan Menteri Perikanan dan Kelautan, Susi Pudjiastuti/ Net
Mantan Menteri Perikanan dan Kelautan, Susi Pudjiastuti/ Net
KOMENTAR

SUSI Pudjiastuti dalam seminggu ini memang kerap berbicara lantang soal pentingnya prokes (protokol kesehatan) di Instagramnya.

“Prokes harga mati, tidak pakai masker Anda bisa mati," tulis Susi, di laman instagramnya, 22/6/2021 lalu.

Tak berhenti di situ, dua hari kemudian lagi-lagi mantan Menteri Perikanan dan Kelautan ini menuliskan tentang penularan Covid-19 yang semakin melonjak.

“Penularan Covid-19 semakin genting, saya tidak akan pernah lelah mengingatkan kita semua. Pilih pakai masker atau saya tenggelamkan.”

Setelah tiga kali memberi peringatan soal prokes dan pengunaan masker baik di IG story maupun di feednya, Susi Susanti kembali mengeluarkan video. Kali ini bukan tentang prokes tapi tentang pengalamannya mengatasi Covid-19 yang menimpa delapan orang karyawannya.  

Dari video yang diunggah ini jelas terlihat Susi semakin keras bicara prokes karena ia melihat bagaimana mereka yang terkena Covid-19 ini di lingkungan terdekat.

Menggunakan baju batik warna pink muda dengan corak bunga Susi berbagi cerita tentang pengalaman dan kepanikannya saat karyawannya terkena Covid-19 lewat Igtv.

“Kawan Susi, makin hari Covid makin dekat dengan kita.  Janganlah tidak percaya. Saya akhirnya mengalaminya di company kita, 8 orang kena, 3 isolasi mandiri di tempat kita, yang lain isolasi mandiri di rumahnya.

Di tengah kegalauan akhirnya saya menghubungi Pak Eric Tohir atas kegalauan atas riset dan artikel yang muncul di beberapa media tentang Ivermectine. Saya mencoba memadukan sesuai anjuran dokter yang ada  di Pangandaran untuk isoman memakai  Paracetamol, Ivermectine dan beberapa multivitamin.

Alhamdulillah, meski saya tidak menyakini dan saya bukan seorang dokter. Tapi dalam keputusan dan kesulitan penuhnya RS dll, saya pikir apa pun patut dicoba.

Dan Alhamdulillah hari ke-7 semua sudah negatif. Kadang memang kita membuat satu keputusan yang akhirnya harus kita lakukan. Saya berharap, medical, doctor, ilmuwan Indonesia bisa  segera menjadikan risetnya memastikan terapi Covid-19 ini. Terimakasih.”

Dari penelusuran Farah.id, di berbagai media saat ini memang sedang ramai-ramainya dibicarakan dan dihabas pro kontra Ivermectine ini.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News