KOMENTAR

TANTANGAN MASA DEPAN

Memasuki paruh ketiga lintasan sejarah Perpusnas, mayoritas sumber daya dan aktivitas Perpusnas diarahkan untuk membangun komunitas. Dengan tagline “Literasi untuk Kesejahteraan”, perpustakaan didorong untuk memberikan manfaat nyata dalam hidup keseharian masyarakat melalui berbagai praktik sosial berbasis literasi.

Membangun komunitas menjadi bagian dalam menyikapi perkembangan zaman, terutama dalam menghadapi dampak teknologi dan komunikasi yang makin masif saat ini.

Sumber daya dan upaya perpustakaan diarahkan dengan proporsi 10 persen untuk manajemen koleksi (collection management); 20 persen untuk manajemen pengetahuan (knowledge management) dan 70 persen untuk transfer pengetahuan (knowledge transfer).

Saat ini, Perpusnas berada di bawah kepemimpinan Muhammad Syarif Bando yang merupakan Kepala Perpusnas ke-5. Ia menjabat sejak 8 Juni 2016. Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Nasional di jalan Medan Merdeka Selatan No. 11, Jakarta telah selesai dibangun dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 14 September 2017.

Tugas besar yang harus dikerjakan adalah mendorong seluruh jenis perpustakaan di Indonesia sesuai dengan Standar Nasional Perpustakaan. Untuk itu, Perpustakaan Nasional bekerja sama dengan seluruh Kementerian/Lembaga terkait dan Pemerintah Daerah.

Perpustakaan Nasional terus berupaya meningkatkan kualitas layanan perpustakaan di daerah melalui kegiatan dekonsentrasi, bantuan koleksi dan sarana prasarana perpustakaan, pendidikan dan pelatihan, serta bimbingan teknis.

Untuk meningkatkan kualitas layanan perpustakaan umum provinsi, kabupaten dan kota melalui Dana Alokasi Khusus Fisik telah mengalokasikan anggaran pembangunan, perluasan, perbaikan gedung layanan perpustakaan. Termasuk dalam hal ini alokasi anggaran untuk perabot, perangkat teknologi informasi, dan koleksi perpustakaan.

Lebih dalam lagi, tantangan tidak hanya soal peningkatan fasilitas yang sesuai standar nasional tapi juga pelaksanaan transformasi digital perpustakaan. Termasuk bagaimana menjadikan perpustakaan menjadi sahabat bagi generasi milenial.

Salah satu langkah yang dilakukan adalah meluncurkan aplikasi perpustakaan digital berbasis gawa i-Pusnas (www.ipusnas.id) yang memanfaatkan smartphone. Dengan tagline ‘Membaca Semakin Mudah’, i-Pusnas memfasilitasi pemustaka muda untuk membaca buku, berbagi koleksi bacaan, dan berinteraksi dengan sesama pengguna media sosial.




Din Syamsuddin Jadi Pembicara dalam Sidang Grup Strategis Federasi Rusia-Dunia Islam di Kazan

Sebelumnya

Buku “Perdamaian yang Buruk, Perang yang Baik” dan “Buldozer dari Palestina” Karya Teguh Santosa Hadir di Pojok Baca Digital Gedung Dewan Pers

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News