Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

PERUSAHAAN farmasi AS Pfizer mengatakan kesiapannya membantu India dalam pengadaan vaksin Covid-19, ketika negara itu tengah bergelut dengan pandemi yang mengerikan. Namun, ijin untuk mamasok vaksin itu ke India belum didapatkan.

Pfizer adalah perusahaan pertama yang mengajukan izin penggunaan darurat untuk vaksinnya di India akhir tahun lalu. Namun, ketika itu India tengah mengupayakan vaksin lokalnya, yang membuat Pfizer akhirnya mundur.

CEO Pfizer Albert Bourla pada Selasa (4/5) mengatakan pihaknya sedang melakukan negoisasi baru dengan pemerintah India mengenai ijin memasok vaksin, dan sebisa mungkin langkah itu dipercapat mengingat semakin hari kasus terus bertambah.

"Kami sedang mendiskusikan dengan pemerintah India jalur persetujuan yang dipercepat. Agar vaksin Pfizer-BioNTech kami siap digunakan untuk negara itu," Bourla dalam sebuah posting di Linkedin.

Pfizer mengatakan kepada pemerintah India bahwa tidak ada kekhawatiran atas keamanan vaksin COVID-19-nya. Perusahaan itu hanya akan memasok dosis vaksin melalui kontrak pemerintah.

Pihak India sendiri akhirnya akan mengupayakan langkah persetujuan vaksin dipercepat. Mereka meminta  perusahaan untuk melakukan uji coba domestik dalam waktu 30 hari setelah persetujuan.

"Aplikasi Pfizer untuk otorisasi penggunaan darurat didukung dengan data yang menunjukkan tingkat efektivitas 95 persen tanpa masalah keamanan," kata juru bicara perusahaan kepada Reuters.

Pada hari Sabtu, India mengatakan telah menerima 150.000 dosis vaksin Sputnik V Rusia dan 'jutaan dosis' lagi akan tiba.




IISD Desak Presiden Jokowi Sahkan RPP Kesehatan: Optimalisasi Kesehatan Anak Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Sebelumnya

Israel Akan Datang ke Qatar untuk Melanjutkan Perundingan Gencatan Senjata dan Pertukaran Sandera

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News