Joko Widodo dan Terawan Agus Putranto/Net
Joko Widodo dan Terawan Agus Putranto/Net
KOMENTAR

Terawan mengakui itu bukan temuan ilmiahnya. Tapi ia yang pertama melakukannya di Indonesia.

Awal mulanya dari sebuah buku. Waktu itu Terawan diberi buku oleh seniornya: Prof. dr Suwandi –terakhir berpangkat kolonel dan sudah purnawirawan. Penulis buku itu sendiri seorang ahli dari Jepang.

Terawan mempelajari buku tersebut. Ia pikirkan. Ia renungkan. Lalu ia terapkan di RSPAD.

Untuk itu ia harus bekerja sama dengan ahli kanker. "Saya tidak ikut menentukan jenis obatnya. Ahli kanker yang menentukan. Saya hanya tukang antar obat itu ke sasaran," ujar Terawan.

Dengan demikian maka obat kemo tersebut bisa langsung masuk ke dalam kanker. Tidak sampai ikut merusak sel tubuh lain secara lebih luas.

Sekarang tidak ada lagi yang mempermasalahkannya praktik itu. Dan Terawan terus saja melangkah. Ke bidang lain lagi. Ia pun merintis berdirinya cell cure untuk penderita kanker otak.

Saya belum banyak tahu soal cell cure ini. Saya hanya tahu:  banyak dokter yang mempersoalkannya.

Tapi cell cure di RSPAD Gatot Subroto jalan terus. Dengan peralatan dari Jerman. Dengan tenaga ahli dari sana –untuk transfer pengetahuan. Sebelum itu beberapa dokter RSPAD ia kirim ke Jerman –untuk mendalami cell cure di sana.

Prinsip cell cure adalah menggunakan sel dedrintik. Sejak itu RSPAD sudah sangat akrab dengan ilmu sel dendritik.

Tibalah pandemi. Indonesia harus mengatasi Covid-19 dengan segala cara. Terawan lantas memikirkan menggunakan sel dendritik untuk menciptakan kekebalan tubuh pada Covid-19.

Di saat bersamaan Terawan tahu bahwa di Amerika juga muncul ide yang sama. Maka Terawan mengajak Amerika untuk mewujudkan Vaksin dendritik Covid-19 di Indonesia. Pihak Amerika setuju karena melihat Indonesia sudah punya tim sel dendritik.

Jadilah Vaksin Nusantara. Yang sudah dilakukan uji coba fase 1-nya di Semarang. Kini sedang menunggu izin BPOM untuk fase 2.

Minggu depan Terawan akan menjalani uji kelayakan di DPR. Presiden Jokowi telah menunjuknya menjadi duta besar Indonesia di Spanyol. Saya tidak tahu apakah DPR akan merelakan Terawan meninggalkan Indonesia –di saat Vaksin Nusantara masih memerlukan dirinya.

Terawan sendiri mengatakan akan tunduk pada apa pun tugas yang datang dari presiden. Sebagai tentara, Terawan punya prinsip taat komando. Presiden adalah Panglima Tertinggi TNI.

Terawan merasa tidak punya ganjalan apa-apa lagi. Termasuk di dalam mental dan jiwanya. Ia merasa, tugasnya untuk menjalankan misi Presiden Jokowi sudah ia tuntaskan. Hanya dalam satu tahun. Tidak perlu lima tahun.

"Saya diberi tugas menyelesaikan 4 misi Bapak Presiden," katanya tentang pengangkatannya sebagai menteri kesehatan yang lalu.

Empat misi itu adalah: membereskan BPJS, mengatasi stunting, menurunkan harga obat, dan melaksanakan TKDN di bidang kesehatan. "Empat-empatnya sudah beres dalam satu tahun," katanya.

Persoalan laten BPJS adalah terus menerus rugi. Triliunan rupiah pula. Terawan langsung menyelesaikannya dengan satu surat keputusan menteri kesehatan. Yakni bahwa seluruh biaya pasien Covid ditanggung pemerintah.

"BPJS langsung tidak lagi rugi. Labanya tahun lalu sekian triliun," ujar Terawan.

Bagaimana dengan misi mengatasi kekurangan gizi pada anak-anak? Juga ia menyelesaikan dengan satu surat keputusan: urusan stunting harus masuk ke dalam program BKKBN. Juga menjadi tanggung jawab baru lembaga keluarga berencana itu. "Dengan demikian masalah stunting tertangani secara permanen. Juga tertangani sejak ibu masih hamil," tambahnya.

Sedang soal menurunkan harga obat, Terawan juga menyelesaikannya dengan satu keputusan: katalog nasional. Tidak boleh lagi ada pengadaan obat secara sektoral. "Langsung harga obat turun," katanya.

Bagaimana dengan misi ke-4: capaian TKDN?

Sebelum menjawab itu Terawan tersenyum. "Soal TKDN juga sudah selesai. Yang menyelesaikan adalah Tuhan," katanya.

Maksudnya: dengan datangnya pandemi semua impor terganggu. Termasuk impor alat kesehatan. Pihak luar negeri juga sulit ekspor.

"Maka dengan sendirinya alat-alat kesehatan langsung bikinan dalam negeri semua," katanya.

Maka empat tugas pokok dari presiden sudah selesai ia jalankan. Tapi saya tidak sampai hati untuk bertanya: apakah presiden tahu semua itu.

Terawan memang percaya selalu ada campur tangan Tuhan dalam kehidupan ini. Dan ia mensyukuri itu. Sampai pun soal kenaikan pangkatnya. Yang bisa menjadi jenderal bintang tiga.

Secara keilmuan ia juga bisa menjadi doktor. Dan secara pekerjaan bisa menjadi dokter kepresidenan, kepala rumah sakit besar, dan kemudian menjadi menteri.

Semua itu karena Tuhan.

Tentu juga karena ''ada namaku di dalam doa ibuku'




Cerita Pengalaman Vloger asal China Menginap di Hotel Super Murah Hemat Bajet

Sebelumnya

Muara Yusuf

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Disway