Ilustrasi virus corona/ Net
Ilustrasi virus corona/ Net
KOMENTAR

SITUASI pandemi semakin mengkhawatirkan usai ditemukannya varian atau strain baru virus Corona bernama VUI 202012/01 di Inggris. Disebutkan, varian itu lebih menular dan peneliti menemukan 23 perubahan pada jenis ini. Sebanyak 8 di antaranya terkait dengan perubahan protein spike.

Kini muncul pertanyaan besar, apakah vaksin yang selama ini telah disiapkan akan efektif terhadap varian baru Covid-19?

Sejumlah ilmuwan menganggap, virut itu tidak akan menyebabkan penyakit yang lebih serius. Kepala Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Soumya Swaminathan mengatakan, sangat tidak mungkin mutasi terbaru dari virus Corona akan menyebabkan vaksin menjadi tak ampuh.

Kepada BBC World News, Swaminathan menyebut bahwa saat ini sedang dilakukan percobaan laboratorium untuk memastikan keefektifan vaksin terhadap varian baru tersebut.

"Mereka menggunakan virus ini, jenis ini, mereka menumbuhkannya di laboratorium dan kemudian melihat apakah virus itu dapat dibunuh atau dinetralkan oleh antibodi yang diambil dari orang-orang yang pernah mengalami infeksi alami atau yang sudah mendapatkan vaksin," jelas dia.

Di Indonesia, Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro menyebut, adanya varian baru ini diperkirakan tidak akan berdampak buruk pada efektifitas vaksin.

"(Ada) namanya receptor binding domain, meski RD; diserang tapi tidak akan terganggu. Jadi vaksin akan optimis meski ada varian baru ini," kata Bambang dalam sebuah dialog yang dikutip dari CNBC Indonesia.

Secar umum, virus memang dapat bermutasi untuk menyesuaikan diri dengan inangnya. Dalam mutasi ini, ada dua kemungkinan yaitu virus menjadi lemah dan mati atau justru menjadi sehat dan bertahan dengan kondisi inangnya.

 




Kenali Ciri-Ciri Nyamuk Aedes Aegypti yang Jadi Penyebab Demam Berdarah

Sebelumnya

Cara Tepat Merawat Luka Bakar untuk Mencegah Infeksi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health