Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

BANYAK orangtua yang tidak paham dan tidak kenal dengan silent disease. Padahal penyakit ini bisa dibilang cukup berbahaya pada bayi usia 0-24 bulan.

Silent disease adalah penyakit yang tidak menunjukkan gejala apapun atau gejalanya sangat ringan namun baru mulai memunculkan tanda atau gejala setelah penyakit tersebut sudah sangat parah. Silent disease bisa jadi penyebab utama mengapa berat badan bayi stagnan, meskipun anak terlihat aktif dan ceria layaknya anak sehat pada umumnya.

Ini Kurus yang Tidak Normal

Penting bagi orangtua mengetahui penyebab si kecil mengalami berat badan kurang. Ada beberapa hal terkait itu, di antaranya:

• Faktor genetik.
• Kurang asupan gizi. Jika bayi Bunda tidak mendapatkan kalori dan nutrisi yang cukup, meliputi protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral, ia bisa mengalami silent disease.
• Kondisi medis tertentu, seperti infeksi, ada masalah pada usus, jantung, hormon, paru-paru, dan juga hati. Lalu anak-anak dengan fibrosis kistik yang mengalami kesulitan menyerap nutrisi. Penyakit ini menyerang pankreas, yaitu organ yang bertugas memproduksi enzim yang diperlukan untuk pencernaan.
• Penyakit pemicunya seperti ADB (anemia defisiensi besi), ISK (infeksi saluran kencing), TBC, alergi berat, gangguan endokrin, dan lainnya.

Selain memiliki tubuh kurus, tanda lainnya adalah tulang rusuk bayi yang terlihat sangat jelas ketika Bunda memandikannya, ukuran pakaian yang tidak bertambah setelah beberapa bulan, berat tubuhnya stagnan, dan rentan sakit.

Pengaruhi Kecerdasan Bayi

Hal yang paling ditakutkan orangtua adalah gagal tumbuh anak atau stunting. Gagal tumbuh sendiri ditandai dengan tidak bertambahnya berat dan tinggi anak sesuai kurva atau ketika pertumbuhan anak berada pada garis merah kurva pertumbuhan atau justru di bawah garis merah.

Stunting ini sangat berbahaya loh, Bunda. Salah satunya memengaruhi kecerdasan atau kognitif anak. Kecerdasan jangan dianggap seputar akademik anak di sekolah saja, ya! Tapi juga kemampuan anak memecahkan masalah untuk kemandiriannya.

Bergman dan Graham dalam jurnal yang diterbitkan Australia Family Physician, gagal tumbuh bisa diakibatkan faktor genetik, yaitu makan tidak cukup bisa karena kurang nafsu makan (GTM/Gerakan Tutup Mulut), atau tidak tersedia bahan makanan di suatu tempat (kelaparan), atau penyakit kronis, infeksi, atau alergi.

GTM ini berbahaya jika berkepanjangan. Penyebab GTM adalah penyakit infeksi, kronis atau alergi karena anak tidak menunjukkan gejala-gejala sakit seperti demam atau lemas.

Cegah Silent Disease Agar Tumbuh Kembang Anak Optimal

Untuk menyelesaikan suatu masalah, yang perlu diselesaikan adalah akar masalahnya. Jika ternyata anak terkena ISK namun anak hanya selalu diberikan vitamin nafsu makan, tentu vitamin tidak akan menjawab permasalahannya.

Orangtua yang khawatir anaknya tidak naik berat atau tinggi badan selama lebih dari tiga bulan, tapi anak tidak sakit, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter dan meminta untuk dilakukan pengecekan terhadap bagian dalam tubuh anak.

Pengecekan tersebut bisa berupa pengecekan darah dan air kencing, untuk mengetahui apakah ada infeksi pada tubuh anak yang tidak kasat mata oleh orangtua.

 




Waspada Kanker Kandung Kemih: Sadari, Cegah, dan Harapan Baru Pengobatan

Sebelumnya

Makanan yang Harus Dihindari Ibu Menyusui Saat Bayi Alami Batuk Pilek

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health